Pesona Gadis Cantik Penjual Jamu,Begini Ceritanya

BOGOR– Akun dagelan_jowo di Instagram mengunggah foto bocah 16 tahun yang akrab disapa Tiwi.

“Meriango koyo ngopo yen bakule koyo ngene yo langsung sehat (meriang seperti apa pun kalau penjual (jamunya) seperti ini ya langsung sehat, red),” tulis dagelan_jowo menyertai foto Tiwi yang berjongkok memegang botol jamu, seperti dilansir JPNN.com.

Foto itu disukai lebih dari 21 ribu warganet. Sudah hampir 300 warganet mengomentari foto yang diunggah Jumat (9/2) lalu itu.

Bocah 16 tahun yang akrab disapa Tiwi itu adalah seorang gadis penjual jamu di Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Gadis ini mendadak viral di media sosial. Gadis ini memiliki nama lengkap Pratiwi Safarina asal Desa Conto, Kecamatan Bulukerto, Kabupaten Wonogiri yang memiliki paras menarik.

“Tiap hari mau dah d jamuin hahahaa,” tulis akun aly_asshaumy di kolom komentar. “Jamumu marakne kangmas semangat le golek dwit, dek… (jamumi bikin abang semangat mencari uang, dek),” ujar ferdi_wm.

Ada juga warganet yang penasaran. “Tinggal di mana tuh tukang jamu biar gw samperin,” ujar akun aldnspx.

Baca juga: Mau Perpanjang SIM Keliling Bogor Disini Tempatnya

Berdasar penelusuran Jawa Pos Radar Solo, Pratiwi adalah Tamatan SMP N 3 Bulukerto. Dia menggeluti usaha jamu gendong sejak enam bulan lalu.

“Lulus SMP 2016, saya ikut orang tua merantau di Bogor. Jualan jamu baru enam bulan ini sejak Agustus,” kata Tiwi melalui pesan di Whatsapp, Sabtu (10/2).

Anak kedua pasangan Marimin dan Narni itu menuturkan, darah penjual jamu mengalir dari ibunya. Dia membuat sendiri jamu-jamu jualannya.

Gadis kelahiran Mei 2001 itu juga menjual jamu tradisional kemasan. “Kalau keliling berangkat jam dua siang, pulang jam setengah enam. Kadang kalau lagi ramai jam setengah tujuh baru sampai indekos,” jelasnya.

Selama enam bulan menekuni usaha jamu gendong di perantauan, Tiwi sudah mengalami banyak suka dan duka. Di antaranya kesasar saat naik angkutan kota, hingga digoda oleh para lelaki yang iseng.

“Ya digoda-goda itu yang harus membuat saya kuat. Awalnya memang takut, sudah mau putus asa. Tapi itu kan godaan orang usaha, akhirnya saya tahan,” ungkapnya.

Tiwi mengaku sudah tidak akan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Dia memilih fokus usaha berjualan jamu gendong untuk masa depannya nanti.

“Tidak sekolah lagi, lha badannya sudah bongsor. Lagian saya akan menikah bulan Juni ini,” pungkasnya.

(*/mar/pojokjabar)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *