Yayat: Pilgub Lebih Kompleks Dibanding Pilpres Korsel

Oleh karena itu, kata Yayat, kalau penyelenggara pemilu tidak profesional, bukan tidak mungkin prediksi itu akan terjadi. “Itu pula sebabnya penyelenggara pemilu harus berusaha sekuat- kuatnya dan bekerja sekeras-kerasnya agar pilgub berjalan baik dan menghasilkan pemimpin yang memiliki kualifikasi mempimpin lima tahun de depan,” sebutnya.

Namun diakui Yayat, KPU tidak bisa melaksanakan sendiri tugas itu, sehingga merekrut agen sosialisasi sebagai kepanjangan tangan KPU. “Sebelumnya kami telah melakukan serangan udara atau penyebarluasan informasi melalui media massa,” ungkap Yayat.

“Namun itu saja tidak cukup karena harus ada komunikasi atau penyebarluasan informasi tatap muka atau serangan darat, yang secara teknis dilakukan agen sosialisasi,” lanjutnya.

Yayat meyakini, 75 persen warga sudah mengetahui Pilgub, yang tentunya harus ditindaklanjuti agen sosialisasi agar 77 persen partisipasi pemilih sesuai target KPU RI bisa direalisasikan. Tugas-tugas agen sosialisasi, menurutnya, antara lain memberi pemahaman kepada masyarakat terkait tahapan pilgub dan pemungutan suara.

Tampil sebagai narasumber Khoirun Naim, Sekretaris Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Barat dan Diah Fatimah Zuraida, akademisi bidang komunikasi dari Unpad. Komisioner KPU Jabar, Nina Yuningsih berperan sebagai moderator. (*/men)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *