Harga Beras Masih Tinggi

SUKABUMI – Harga beras disejumlah pasar tradisinoal yang ada di Kabupaten Sukabumi masih tinggi. Penyebabnya, selain minimnya pasokan gabah dari para petani, juga maraknya serangan hama blast yang mengakibatkan para petani terancam gagal panen karena padi tak berisi.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, cuaca ekstrim kali ini yang melanda Kabupaten Sukabumi menjadi pemicu maraknya serangan hama atau Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) jenis blast pada tanaman padi.

Bacaan Lainnya

“Cuaca saat ini telah menimbulkan hama dan menjadi kendala bagi para petani, sehingga produktivitas hasil panennya berkurang,” jelas Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Dedah Herlina kepada Radar Sukabumi.

Akibat serangan hama tersebut, ujar Dedah, para petani mengalami kerugian. Bahkan, penurunan produktivitas panen padinya menurun sampai 30 persen.

“Biasanya, para petani jika panen menghasilkan gabah dari tujuh ton, namun karena serangan hama, mereka hanya menghasilkan empat ton saja. Untuk itu, kami menghimbau pada para petani agar dapat memilih varietas padi yang unggul. Jadi mereka saat bercocok tanam saya sarankan agar menggunakan benih padi yang tahan lama dan variatesnya yang baik. Hal ini sering kami sampaikan saat Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi tengah melakukan penyuluhan,” paparnya.

Bupati Sukabumi, Marwan Hamami menjelaskan, pihaknya merasa miris dengan harga beras yang kini dinilai masih melambung tinggi. Padahal, beras di Sukabumi saat ini tengah memasuki proses pada musim panen. “Sebetulnya stok beras itu banyak. Tetapi ada kemungkinan permainan pasar, sehingga harga beras di pasaran masih tinggi,” ujarnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *