Tak hanya itu saja, pendekatan pelayanan kesehatan melalui program 1.000 hari pertama kehidupan yang intervensi dimulai sejak masa kehamilan (270 hari) hingga anak umur dua tahun (730 hari).
“Berbagai pembinaan dan penyuluhan kami lakukan dengan maksud agar status gizi di Kota Depok mengalami perbaikan” terang Lies.
Lies mengatakan, dengan berbagai langkah yang ditempuh Dinkes Depok, diharapkan tidak ditemui lagi balita dengan status kurang gizi.
“Tentunya dibutuhkan juga dukungan dari masyarakat, terlebih ibu hamil dalam mengonsumsi gizi seimbang,” ujarnya.
Angngota Komisi D DPRD Depok, Rudi Kurniawan mengatakan, angka gizi buruk di Depok yang menurun perlu ditingkatkan lagi penyuluhan dan sosialisasi ke warga di tingkat RT.
Sehingga, balita yang mengalami gizi buruk tidak bertambah. “Satu angka turun ini perlu diapresiasi, karena Dinkes Depok memang bekerja di lapangan. Tapi lebih masif lagi,” kata Rudi.
(RD/irw/pojokjabar)