Rumah Memi Nyaris Ambruk

PARAKANSALAK– Warga Kampung Cijoglo, RT 3/6, Desa Sukatani, Kecamatan Parakansalak, Siti Maemunah (41) hanya bisa manahan dinginnya angin malam pasca rumahnya ambruk akibat gempa 6,1 SR pada 23 Januari lalu. Ia mengaku hingga kini ibu dua anak itu belum pernah dikunjungi pemerintah setempat. Saat guncangan gempa Lebak Banten yang berimbas pada Sukabumi lalu, bagian dapur rumah Siti Maemunah ambruk, dinding rumahnya retak dan sebagian ambruk. Akibatnya, saat malam tiupan angin kencang menyerinai ke rumahnya.

Kepada Radar Sukabumi, Memi sapaan karibnya mengaku belum pernah didatangi petugas maupun pemrintah pasca gempa yang merobohkan atap rumahnya. “Belum ada satupun petugas yang datang,” keluhnya kepada Radar Sukabumi, kemarin (30/1).

Bacaan Lainnya

Saat gempa, Memi bersama keluarga dengan sigap menyelamatkan diri ke luar rumah. Ia hanya menyaksikan tempat berteduh satu-satunya itu ambruk.

“Di rumah saya dengan dua orang anak dan suami, saat gempa suami lagi kerja di luar daerah. Untung saja reruntuhan atap rumah tidak menimpa kedua anak saya,” aku Memi menceritakan saat itu.

Dirinya berharap, pemerintah dapat memperhatikannya. Jangan sampai pemerintah terkesan acuh kepada warga yang terdampak bencana. “Saya berharap pemerintah datang melihat kondisi rumah kami,” imbuhnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Eka Widiaman menambahkan, hingga kini pihaknya masih melakukan pendataan, verifikasi dampak gempa Lebak Banten di Kabupaten Sukabumi.

“Kami masih melakukan pendataan, verifikasi, adapun bantuan yang disalurkan yakni kepada warga yang mengungsi dan kawasan terparah dampak gempa, untuk rumah Bu Memi nanti kami akan survei,” pungkasnya. (cr15/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *