“Sebanyak 280 siswa kelas III SMK N 1 Gunungguruh yang akan mengikuti UASBN 2018. Ratusan siswa ini, terdiri dari empat jurusan. Yakni, jurusan Tekhnik Komputer Jaringan (TKJ), Tekhnik Mesin, Tehnik Gambar Bangunan dan Tekhnik Kendaraan Ringan (Otomotif).
Untuk itu, saya akan melakukan pengajuan kembali pada pemerintah melalui Rencana Kerja Sekolah (RKS). Setelah, pasca peristiwa ini, pihak sekolah sudah berupaya maksimal mengajukan pada pemerintah pusat,” bebernya.
Menurutnya, apabila sekolah tersebut berhasil mendapatkan bantuan komputer, ia meyakini, bahwa pemerintah tidak akan semudah itu memberikan belasan komputer yang raib digasak maling itu.
“Belum lagi prosesnya, cukup lama dan harus menempuh berbagai tahapan.
“Sebab, bantuan itu tidak sekaligus datang ke sekolah ini dan jumlahnya juga tidak sesuai dengan keinginan kita.
Paling banyak juga lima sampai enam unit. Untuk itu, kami akan menyiasati untuk pelaksanaan UASBN nanti dengan sistme shif,” pungkasnya. (cr13/t)
