Kemuliaan Hari Jumat

Assalamualaikum warohmatullohi wabarohkatuh.

Para pembaca Radar Sukabumi yang dirahmati oleh Allah SWT.
Hari ini adalah hari Jum’at, pada kesempatan ini saya ingin mengingatkan dan saya ingin membacakan sebuah

Bacaan Lainnya

Surat dalam Al-Qur’an yaitu QS. Al-Jumu’ah Ayat 9 dan 10.
Ayat 9 yang artinya: ”
Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”.
Oleh karena itu, di hari Jumat yang penuh kebarokahan ini, penghulunya hari-hari dari semua hari. Allah SWT memberi nama Minggu dengan ahad atau satu, hari kedua Senin, hari ketiga Salasa, keempat Rabu atau arba, hari kelima Kamis dan hari ketujuh Sabtu.
Tapi hari Jum’at, Allah SWT mengatakan hari bukan keenam. Tapi langsung dengan kata hari Jumu’ah. Hari tempatnya semua orang yang beriman berkumpul.
Karena itu, Allah SWT perintah kita untuk beribadah di hari ini dan tinggalkan jual beli atau transaksi-transaksi seperti transaksi ideologi, transaksi jual beli dan transaksi lainnya.

Karena itu pula, kita dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi menerbitkan sebuah surat himbauan. Agar menutup semua kantor dan menghentikan proses transaksi saat umat Islam sedang melaksanakan jumatan.

Jika kita bisa menghormati hari sabatnya orang Nasrani, Yahudi di hari Sabtu dan Minggu dengan beristirahat sehari penuh. Kenapa kita di hari Jumat menyisihkan sebagian waktu kita untuk melaksanakan ibadah, yaitu Shalat Jumat dan MUI memerintahkan 60 menit saja dengan menghentikan semua aktivitas transaksi seperti tutup kantor dan tutup semua toko saat Jumatan saja.
Kita hormati hari yang mulia ini.

Allah SWT tidak memerintahkan kepada kita untuk berhenti melakukan aktivitas sehari penuh.
Dalam ayat yang selanjutnya QS. Al-Jumu’ah Ayat ke-10 yang artinya: “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”.

Di situ dengan jelasnya Allah SWT perintahkan untuk kembali bertebaran di muka bumi, atau melakukan aktivitas kembali seperti biasanya.

Semoga kita terus menjadi orang-orang yang bersyukur kepada Allah SWT atas kenikmatan yang Dia berikan kepad kita. Semoga tausyiah saya ini bermanfaat. Amin Ya Robbal’Alamin. (Cr17/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *