BEKASI – Sepanjang 2017 kemarin ada 357 peristiwa kebakaran di Kabupaten Bekasi. Jumlah tersebut diklaim menurun dibanding tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi, Sahat MBJ Nahor, mengatakan dari ratusan peristiwa kebakaran tersebut paling banyak terjadi di perumahan ketimbang perkampungan.
“Dari data kita memang yang paling dominan terjadi kebakaran di perumahan. Untuk data perusahaan yang kebakaran juga kecil,” katanya kepada Pojokjabar.com.
Peristiwa kebakaran di perumahan, lanjut Sahat, umumnya disebabkan arus pendek. Jika dihitung dari sisi kerugian, peristiwa kebakaran sepanjang tahun kemarin bisa mencapai miliaran rupiah.
Masih Sahat, saat ini respon time Damkar Kabupaten Bekasi masih sekitar 30 menit. Seharusnya penindakan menuju lokasi kebakaran bisa lebih dipercepat menjadi 15 menit.
“Harusnya 15 menit tiba di TKP. Tapi kita belum bisa, karena saat ini pos damkar baru ada di beberapa titik, idealnya memang di tiap desa ada pos, tapi paling tidak di tiap kecamatan terpenuhi dulu pos damkarnya,” ungkapnya.
Selain respon time, kendala yang dihadapi Damkar Kabupaten Bekasi ialah personel. Kata Sahat, perlu ada penambahan personel.
“Terutama penambahan SDM seperti instruktur dan inspektur. Selain itu peralatan juga kita masih butuh seperti jaket anti panas atau api,” ujarnya.
“Makanya kemarin kita sudah mengambil langkah dengan diklat berkunjung ke Damkar DKI Jakarta yang menurut kami representatif,” lanjutnya.
(enr/pojoksatu)
