Gempa, Ratusan Karyawan Pabrik Terinjak-injak

SUKABUMI – Gempa berkekuatan 6,1 Skala Richter (SR) yang berpusat di Samudera Hindia dengan kedalaman 64 kilometer berjarak 43 kilometer di barat daya Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, membuat panik warga Sukabumi. Bagaimana tidak, gempa tersebut begitu terasa karena cukup kencang.

Kejadian tersebut, selain membuat panik warga, juga ratusan karyawan PT Muara Tunggal (MT) Cibadak tidak sadarkan diri setelah berdesak-desakan keluar pintu pabrik. Buruh yang mengalami syok karena berdesak-desakan dan terinjak-injak itu, di dominanasi oleh wanita yang tengah hamil. Sedikitnya, 30 buruh dilarikan ke BLUD RS Sekarwangi, RS Kartika Cibadak dan klinik PT MT.

Bacaan Lainnya

Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) PT MT, Tresna Wijaya menjelaskan, saat gempa terjadi, 3600 karyawan berhamburan keluar. Karena panik dan berdesak-desakan, ratusan buruh tidak sadarkan diri. “Karyawan yang tidak sadarkan diri seratus lebih. Ada sebagian yang di bawa ke IGD BLUD RS Sekarwangi, RS Kartika dan klinik perushaan,” jelasnya kepada Radar Sukabumi, Selasa (23/1).

Aktivitas perusahaan pasca gempa pun, langsung di bubarkan karena di khawatirkan terjadi gempa susulan. “Semua aktivitas di pabrik dihentikan. Seluruh karyawan dipulangkan karena khawatir terjadi gempa susulan,” ujarnya.

Dampak gempa tidak hanya terjadi pada karyawan PT MT, hampir seluruh pengunjung dan pasien BLUD RS Sekarwangi juga berhamburan keluar. Beberapa fasilitas rumah sakit juga ikut rusak akibat gempa tersebut.

“Gempa yang terjadi memang sempat membuat khawatir seluruh isi rumah sakit. Tapi setelah gempa reda, suasana kembali kondusif,” terang Humas BLUD RS Sekarwangi, Ramdansyah.

Karyawan PT Muara Tunggal (MT) Cibadak tidak sadarkan diri setelah berdesak-desakan keluar pintu pabrik dibawa ke RS Sekarwangi.

Hingga kini, IGD BLUD RS Sekarwangi Cibadak terus kedatangan puluhan pasien yang terdampak gempa. Mayoritas pasien yang masuk, dari kalangan buruh pabrik. “Kami sudah terima 30 karyawan, sisanya warga dengan rata-rata mengalami syok karena gempa,” pungkasnya. (cr15/)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *