CIANJUR – Kenakalan remaja memang salah satu masalah yang sangat menjamur. Terlebih arus medernisasi dan perkembangan tekhnologi yang pesat, memicu para remaja untuk melakukan hal-hal negatif. Hal itu yang jadi fokus Pemkab Cianjur dalam mencegah kenakalan remaja.
Wakil Bupati Cianjur, H Herman Suherman, melakukan sosialisasi antisipasi kenakalan remaja, LGBT, dan bahaya zat adiktif (narkoba) di SMPN 3 Mande Kabupaten Cianjur, Rabu, (17/1/2018). Hal itu sebagai upaya melaksanakan program Cianjur Anti Maksiat.
Dalam pengarahannya Wakil Bupati yang didampingi Kepala SMPN 3 Mande Helmi Halimudin, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Cianjur Awaludin, dan Camat Mande Doni Herdyawan berpesan kepada civitas SMPN 3 Mande dan kepada para siswanya agar tidak melakukan dan terlibat dalam kenakalan remaja seperti tawuran, gank motor, minuman keras, penggunaan dan penyalahgunaan narkoba, dan terlebih menghindari prilaku menyimpang LGBT (Lesbian, Gays, Biseksual dan Transgender) yang saat ini ramai diberitakan di media sosial.
Ditegaskan oleh Wakil Bupati, prilaku menyimpang LGBT yang saat ini sudah semakin terbuka terlebih di era teknologi informasi.
Berdasarkan data yang dihimpunnya, anggota LGBT saat ini berjumlah 1620 orang dan 50% telah melapor dan memeriksakan diri ke KPA (Komisi Penanggulangan Aids), dari jumlah ini 10% nya telah terjangkit virus HIV AIDS.
Prilaku menyimpang LGBT sangat rentan terhadap peyebaran virus HIV/AIDS yang sangat berbahaya dan sampai saat ini belum ditemukan obatnya.
Sasaran utama komunitas ini adalah para pelajar untuk menggaet menjadi pengikut-pengikut baru dan masuk menjadi anggotanya, maka dari itu para siswa agar senantiasa membekali diri dengan pengetahuan dan pendidikan, terutama pendidikan agama serta menghindari pergaulan yang dapat mempengaruhi prilaku siswa.
Dalam sosialisasi kegiatan tersebut disuguhi penampilan kreasi seni dan unjuk kabisa dari siswa-siswi SMPN 3 Mande, binaan Kepala SMPN 3 Mande Helmi Halimudin.
(radar cianjur/jun)
