Ban di Pengapuran Sebabkan DBD

JAMPANGTENGAH – Penggunaan ban bekas yang sering dilakukan perusahaan pengapuran di Desa Padabeunghar, Kecamatan Jampangtengah, kembali menuai persoalan baru.

Kali ini, warga menduga kuat ban bekas yang digunakan perusahaan menjadi tempat berkembangnya nyamuk aedes aegypti.

Bacaan Lainnya

Hal itu mengingat, pada musim hujan seperti saat ini, cekungan ban dapat menampung banyak air sehingga menjadi tempat favorit bagi nyamuk untuk berkembang biak.

“Kalau jentik nyamuk biasanya sering berada di dalam air yang menggenang dan tidak dikuras. Untuk itu, tidak heran jika pada 2017 lalu, di wilayah Desa Padabeunghar ditemukan 3 kasus yang positif terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD),” jelas seorang Petugas Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Jampangtengah, Yuli kepada Radar Sukabumi, Jum’at (19/1).

Meski belum ada penelitian dan kajian dari dinas atau lembaga terkait, perihal banyaknya tumpukan limbah ban yang berada di setiap perusahaan pengapuran yang ada di Desa Padabeunghar, tetapi ia meyakini limbah ban mobil dan motor itu dapat menjadi sarang jentik nyamuk lantaran banyak penderita penyakit DBD di wilayah tersebut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *