“Saya kerja serabutan, kadang tani, paling sehari dapet Rp50 ribu. Peristiwa ambruknya rumah ini pun sudah saya laporkan ke desa dan kecamatan tapi belum ada tindakan,” terangnya.
Dirinya berharap, rumah dengan ukuran 7×7 meter persegi ini dapat kembali dibangun sehingga Iwan dengan keluarga bisa kembali menempatinya.
“Saya harap pemerintah ikut peduli dengan kondisi ini. Pembangunan yang lagi digenjot pemda rasanya belum kami rasakan disini,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Cijengkol, Haer Suhermansyah mengatakan, saat ini pihaknya berupaya mencari solusi atas kondisi tersebut. Lantaran, jika terus dibiarkan ratusan kepala keluarga terancam tidak miliki tempat tinggal.
“Kami berupaya dengan berbagai cara, termasuk melakukan koordinasi dengan berbagai pihak dan instansi yang terkait,” ungkapnya.