SMART Gelontorkan Beasiswa Rp 2,8 Miliar

JAKARTA – Jumlah insinyur Indonesia merupakan yang terendah di ASEAN. Rasio insinyur Indonesia saat ini hanya 3.038 orang per sejuta penduduk, kalah dari Myanmar 3.844 dan Vietnam 8.917. Bahkan terpaut jauh dari Singapura yang mencapai 28.235 insinyur per satu juta penduduk.

Padahal, Indonesia membutuhkan banyak lulusan Sains, Teknologi, Teknik Mesin dan Matematika (STEM) di tengah gairah pemerintah memacu pembangunan. Perlu upaya semua pihak, termasuk swasta, BUMN dan pihak terkait lainnya untuk membantu pemerintah mengejar ketertinggalan tersebut.

Bacaan Lainnya

Termasuk pula memenuhi kebutuhan tenaga ahli untuk pembangunan di segala bidang yang tengah dikebut saat ini. Salah satu upaya yang bisa ditempuh yakni melalui kegiatan kepedulian perusahaan (CSR).

“Melalui kepedulian perusahaan (CSR) yang berkesinambungan ini kami berharap anak-anak muda berprestasi dari pelosok Indonesia memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi dan mengejar cita-cita mereka khususnya di bidang Sains, Teknologi, Teknik Mesin dan Matematika,” ujar Susanto Yang CEO Sinarmas Agro Resources And Technology (SMART) dalam keterangan tertulisnya, belum lama ini.

Dijelaskan, program ini juga diharapkan membuka kesempatan bagi para anak perempuan dari desa binaan di pelosok nusantara untuk mendapatkan kesempatan melanjutkan pendidikan ke universitas, terutama di bidang-bidang STEM yang hingga kini masih belum banyak diambil oleh para mahasiswi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *