Pengamat: ‘Nikah Paksa’ Bisa Berujung Duka

SUKABUMI— Melihat konstelasi politik jelang pendaftaran bakal calon (balon) ke KPU, hingga kini masih menyisakan drama yang patut dinantikan, betapa tidak. Dengan kodisi pasangan calon (paslon) lain sudah menyatakn kata setuju.

Ternyata masih ada calon paslon yang masih alot untuk mengatakan siapa yang pas untuk pendamping. Ya kita ketahui saat ini, ada dua Paslon yang tinggal mendaftar ke KPU. Ada Paslon yang mengatasnamakan ‘Faham’ dengan koalisi PKS dan Demokrat dan Paslon ‘Mulia’ yang diusung oleh Nasdem, PAN dan PPP.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan hasil itu, ada beberapa calon ‘pengantin’ yang hingga saat ini belum juga ada kata sepakat. Diantaranya balon usungan PDI Perjuangan dan PKB yang mendorong mantan Sekda Hanafie Zaein yang hingga kini belum mendapatkan pasangan yang pas untuk diajak maju di pilwalkot, kemudian ada Ketua DPD Golkar Jona Arizona yang hingga kini masih menimbang-nimbang kemana dirinya akan melabuhkan hatinya, dan satu lagi tentunya Partai Gerindra dan Hanura yang rencana awal akan menduetkan Ketuanya masing-masing kandas ditengah jalan, sejalan dengan adanya Surat Keputusan (SK) turun kepada PNS atan nama Hikmat Nuristawan atau Sogong.

Otomatis dengan kondisi seperti ini, kemungkinan yang maju pasangan selanjutnya adalah Dedi R Wijaya dengan Hikmat Nuristawan. Melihat kondisi tersebut membuat pengamat kebijakan politik dan kebijakan publik angkat bicara, menurutnya perpolitikan di Kota Sukabumi tidak disangka-sangka, contohnya koalisi Masagi dengan Nasdem yang dilihat biasa-biasanya nyatanya jadi bagus dan sudah mengamankan tiket untuk maju.

“Kalau Faham kan sudah dari pertama koalisinya, beda dengan Mulia. Disisa waktu, langsung sepakat dan sekarang akan mendaftarkan diri ke KPU. Ini sangat luar biasa,” katanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *