Indonesia saat ini bisa dikatakan sedang mengalami krisis energi listrik, terutama bagi masyarakat yang tinggal di pulau-pulau tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
Kondisi ini menggerakan empat mahasiswa dari Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk mengonsep suatu pembangkit listrik tenaga gelombang laut yang diberi nama Indonesia Tidal Power (INTIP).
Keempatnya adalah Ghufron Fawaid, Muhammad Rifky Abdul Fattah, Pinanggih Rahayu dan Aniq Jazilatur. Alasan mendasar yang melatari ide konsep tersebut dikarenakan kebutuhan energi listrik nasional yang selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya.
“Kebutuhan ini tidak mampu terpenuhi dengan pembangkit listrik yang ada sekarang,” ungkap Muhammad Rifky Abdul Fattah.
Menurut mahasiswa yang juga nyantri di Pesantren Mahasiswa Darussalam Keputih ini, Indonesia harus lebih jeli dalam memanfaatkan potensi energinya. “Sebagai negara kepulauan, gelombang laut Indonesia memiliki potensi energi yang sangat besar.