Alya Tak Lagi Kesakitan Selamanya

JAMPANGENGAH – Balita pengidap penyakit retino blastoma, Alya Arsyl Azikra, asal Kampung Panyindangan, RT 30/6, Desa Padabeunghar, Kecamatan Jampangtengah akhirnya menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung sekira pukul 23.05 WIB, pada Minggu (24/12) lalu saat mendapatkan penanganan dari tim medis rumah sakit.

Seperti diketahui, balita yang berusia 3,5 tahun itu menderita penyakit retino blastoma. Di bagian mata dan pipinya sebelah kiri, terdapat benjolan yang cukup mengganggu bocah cantik itu saat makan dan penglihatannya. Bahkan, almarhum kerap menangis karena selalu keluar darah bila mulutnya dimasukan makanan.

Bacaan Lainnya

Untuk kesembuhannya, orang tua Alya harus membawanya ke RSHS Bandung. Pasalnya, rumah sakit yang berada di Kota maupun Kabupaten Sukabumi tidak sanggup menangani penyakit yang diderita anaknya itu.

Sehingga, pada 16 Desember lalu, Alya dibawa oleh orang tuanya ke Bandung untuk pengobatan. “Saya masih punya harapan untuk kesembuhan Alya. Makanya, dengan segala kemampuan saya bawa Alya ke sana (RSHS, red),” ujar orang tua Alya, Engkus Kuswandi (46) kepada Radar Sukabumi.

Sesampai di sana, lanjut Engkus, anak keduanya itu langsung mendapatkan penanganan dari tim medis rumah sakit. Untuk proses pengobatannya, dokter rumah sakit menggunakan sistem pengobatan kemoterapi.

Sedikitnya, selama satu pekan itu, Alya menjalani kemoterapi sampai 10 kali. “Setelah kemoterapi yang ke-10 itu, anak saya meninggal,” imbuhnya yang diamini sang isteri, Rita (34).

Engkus mengaku, ia dan isteri sesungguhnya tidak tega melihat anaknya menjalani kemoterapi. Namun, karena berharap Alya bisa sembuh dari sakit yang dideritanya, dengan hati yang cemas mereka pun merelakan anaknya untuk menjalani pengobatan kemoterapi itu. “Ibunya yang paling tidak tega. Kasihan, masih kecil tapi harus menjalani kemoterapi,” akunya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *