“Sebenarnya potensi terjadinya wanprestasi ini bukan hanya proyek GOR serta STIKES saja, tetapi masih ada proyek lain yang kondisi pembangunannya terancam melebihi batas waktu pengerjaan, yaitu proyek pembangunan Gedung Kesenian,” ungkapnya.
Berdasarkan data yang diperoleh Radar Sukabumi, besaran anggaran yang diperuntukan bagi pembangunan GOR Remaja Merdeka mencapai Rp. 22,261 Milyar. Sementara proyek pembangunan gedung Kamus STIKES bernilai Rp6 Miliar. Sedangkan dana proyek pembangunan gedung kesenian sebesar Rp9 milyar. Seluruh anggaran pembiayaan pada proyek-proyek tersebut berasal dari bantuan Pemprov Jawa Barat.
Sementara itu jauh sebelum adanya usulan perpanjangan kontrak kerja, Walikota Sukabumi Mohamad Muraz sudah terlebih dahulu mewanti-wanti kepada setiap pelaksana proyek agar mampu menyelesaikan proses pembangunannya sesuai batas waktu yang telah ditentukan dalam kontrak kerja, yakni hingga akhir Desember 2017.
Dalam sidak yang dilakukan pada pertengahan September 2017 silam, Walikota Muraz sempat menyatakan pihaknya tidak akan segan-segan untuk menindak dan memberikan sanksi tegas jika para pelaksana proyek tidak melaksanakan tugas pekerjaannya sesuai dengan kontrak kerja serta jadwal waktu pengerjaan yang telah disepakati yakni hingga Desember 2017 mendatang.
“Para pengembang proyek pembangunan agar berupaya optimal melaksanakan pekerjaannya agar tidak melanggar kontrak kerja,” ungkap Muraz. (ton)
