Melihat Penderitaan Alya Arsyl Azikra di Kampung Panyindangan, Desa Padabeunghar, Kecamatan Jampangtengah

Hampir setiap hari anak ini merintih kesakitan. Bahkan, untuk makan saja, ia hanya bisa memakan tiga butir nasi. Lantaran benjolan dari mata hingga pipi sebelah kiri telah menutupi mulutnya.

Kasiannya, kalau disuapin nasi itu mulut anak sampai ke luar darah,” lirih Rita sambil menggendong Alya.

Bacaan Lainnya

Karena itu, dirinya bersama sang suami telah memeriksakan buah hati mereka kepada salah satu dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH Kota Sukabumi.

Dari hasil pemeriksaan, tim medis mengusulkan bayinya untuk dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

“Saya sudah berulang kali membawa berobat anak ke rumah sakit. Bahkan, pada 16 Desember 2017 nanti, akan dilakukan kemoterapi ke RSHS Bandung yang ke-10 kalinya.

Menurut keterangan dokter, anak saya harus dilakukan operasi.

Tetapi benjolan dari mata dan pipi yang telah menutupi mulutnya, harus dikecilin dulu melalui kemoterfi. Setelah itu baru bisa dioperasi,” bebernya.

Lebih lanjut Rita menjelaskan, selama menjalani pengobatan, biaya untuk kesembuhan buah hatinya itu ditanggung oleh pemerintah melalui BPJS.

“Namun, saya terkendala biaya akomodasi perjalanan dan selama anak dirawat di Bandung. Apalagi penghasilan suami saya perbulannya di bawah satu juta.

Selama anak saya sakit, sampai saat ini belum pernah mendapatkan bantuan itu dari pemerintah. Meskipun aya sudah laporakan kondisi penyakit anak saya pada pemerintah desa hingga pemerintah kecamatan.

Mudah-mudahan ada dermawan yang rela menyisihkan hartanya untuk membantu untuk kesembuhan anak saya,” pungkasnya. (*/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *