Waspada, Gas LPG 3 Kg Langka

CIKOLE – Pemerintah Daerah Kota Sukabumi harus mengambil langkah cepat mengantisipasi kemungkinan terjadinya kelangkaan Gas LPG seberat 3 Kg.

Sejak beberapa hari terakhir ini, pemerintah daerah belum mendapatkan laporan warga tentang keluhan dalam memperoleh gas LPG.

Bacaan Lainnya

“Di beberapa daerah kelangkaan gas LPG sudah mulai terjadi. Sejauh ini Kota Sukabumi masih relatif aman soal ketersediaan bahan bakar tersebut. Meski demikian pemerintah daerah tetap harus melakukan upaya antisipasi,” ungkap Pengamat kebijakan publik Kota Sukabumi, Sahid Arsalan kepada Radar Sukabumi, kemarin (07/11).

Menurutnya, terjadinya kelangkaan di lapangan bisa disebabkan ada permainan oknum pangkalan yang sengaja menimbun gas LPG 3kg untuk kepentingan pribadinya.

Selain itu bisa juga diakibakkan oleh faktor cuaca sehingga menghambat proses pengiriman gas LPG ke sejumlah wilayah.

Sahid mengaku selama ini pihaknya kerap diselimuti kebingungan soal peristiwa kelangkaan bahan bakar gas kemasan tabung melon.

Seharusnya hal tersebut tidak boleh terjadi sebab jumlah pasokan gas LPG telah disesuaikan dengan jumlah warga yang membutuhkan.

Disamping itu peruntukan gas LPG seberat 3 Kg itu sangat jelas, yakni hanya untuk pemenuhan bahan bakar rumah tangga saja.

“Tapi fakta dilapangan, masih saja orang yang bisa dibilang mampu, malah ikut juga membeli gas kurang dari 3 Kg. Padahal itu adalah hak warga yang telah diberikan subsidi untuk pembeliannya dari pemerintah pusat dan daerah. Sahid menilai pemerintah dituntut untuk tegas, agar bahan bakar gas benar-benar sampai ke tangan yang berhak.

Bila perlu, secara teknis pemerintah mengeluarkan kebijakan baru. Misalkan saja yang beli gas 3 kg itu harus menunjukan kartu resmi dari pemerintah setempat.

Artinya, kartu itu menandakan bahwa masyarakat itu memang sudah haknya mendapatkan gas 3kg, atau bisa saja dengan teknis lain.

Disisi lain Sahid juga berharap kepada dinas terkait Dinas Koperasi Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagrin) segera melakukan antisipasi terkait kesetersediaan barang kebutuhan pokok dan barang penting lainya.

Mengingat selain menghadapi natal juga menjelang tahun baru. Jangan mentang-mentang sekarang tidak ada gejolak mereka santai-santai saja, setelah ada kejadian baru bergerak.

“Waspada itu harus dong, karena bukan hanya kebutuhan pokok saja yang perlu diawasai, melainkan si supermarket juga perlu dilakukan pengawasan,” tutupnya. (cr11/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *