Kades Pasirbaru Diduga ‘Nyerong’ *Dua Warga Dipanggil Polisi

PALABUHANRATU – Sekitar 50 warga Kampung Cisalak, RT 1 dan 2/7, Desa Pasirbaru, Kecamatan Cisolok, menggeruduk Mako Polsek Cisolok, kemarin (6/12).

Kedatangan mereka untuk mendampingi dua saudaranya yang dipanggil polisi untuk dimintai keterangan terkait dugaan pencemaran nama baik yang diadukan Kades Pasirbaru, Ahdar Tauhid.

Bacaan Lainnya

Kapolsek Cisolok, AKP Situmorang menjelaskan, yang diundang itu hanya dua orang, Dulmain (50) dan Apsari (65).

Namun warga yang datang nyaris satu kampung.

“Kita ingin meminta keterangan soal dugaan pencemaran nama baik yang diadukan Kades Pasirbaru.

Tapi yang datang malah banyakan,” jelasnya.

Dua orang itu dituduh telah melakukan pencemaran nama baik Kades.

Sebelumnya, warga memergoki Kades masuk ke wilayah RT 1/7 pada pukul 20.00 WIB, Jumat (24/11).

Warga juga melihat Kades ke luar dari kampung itu pada pukul 02.00 WIB, Sabtu (26/11).

“Tapi perbuatan yang ditudingkan oleh warga kan belum jelas, tidak ada yang melihat Kades itu masuk rumah istri orang, memeluk dan seterusnya.

Makanya Kades mengadukan pencemaran nama baiknya,” bebernya.

Dadan (47), kakaknya Budi mengatakan, meski yang dipanggil polisi itu hanya dua orang, namun mereka datang banyak sebagai wujud kekompakan.

Ia membantah jika saudaranya itu telah melakukan pencemaran nama baik.

Justru yang melakukan pencemaran nama baik itu adalah Kades sendiri.

“Kades dipergoki masuk RT 1/7 itu pukul 20.00 WIB.

Sembilan warga menongkrongi rumah Aay, karena diduga di dalam rumah Aay ada Kades,” akunya.

Ia juga mengaku memang warga tidak mengetahui apa yang dilakukan jaro (sebutan untuk Kades) di dalam rumah, namun warga hanya menaruh curiga karena sudah diintai sejak setahun terakhir ini.

“Pas pukul dua malam, ada orang menggunakan sarung ke luar dari rumah Aay, warga melakukan pengejaran bahkan meneriaki maling.

Pas disenter ternyata jaro.

Karena sudah tahu Jaro, warga pun membiarkannya,” beber Dadan.

Ahdar diduga masuk rumah istri temannya yang bekerja sebagai tukang pengobatan di Jawa itu setelah mengisi sambutan diacara Maulid Nabi.

Makanya menggunakan sarung.

Ketua RT 01/07, Kampung Cisalak, Rahman (38) menyebutkan, sebenarnya masalah ini sudah dianggap selesai melalui jalur kekeluargaan.

Bahkan ia juga sudah mengingatkan kepada jaro.

“Tapi kenapa dia datang lagi.

Bahkan warga ditakut-takuti akan dicomot polisi.

Jelas warga juga marah,” kata Boim sapaan akrab Rahman.

Ia juga membenarkan jika jaro ini sudah dicurigai ada hubungan terlarang dengan istri orang lain yang tinggal di lingkungannya.

Makanya, setiap gerak gerik yang mencurigakan selalu diintai warga.

Sebelumnya, Jaro Ahdar ini juga sempat tergiring kasus serupa.

Perempuannya masih hubungan keluarga dengan perempuan yang sekarang.

“Masalah ini yang kedua kali.

Dulu selesai dimusyawarahkan, sekarang malah jaro yang melaporkan warga,” tambahnya.

Pihak kepolisian juga berupaya memangil Ahdar melalui telpon selulernya, namun hingga berita ini ditulis belum datang juga.

Dulmain dan Apsari juga belum bisa diwawancara, lantaran masih dimintai keterangan oleh polisi. (ryl)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *