Harga Cabai Merah Naik 100 Persen * Kadiskop UKM-PP Tuding Cuaca Jadi Penyebab

SUKABUMI – Cuaca buruk yang melanda Sukabumi selama lebih dari sepekan terakhir, berdampak pada melonjaknya harga komoditas pertanian terutama cabai merah.

Pantauan Radar Sukabumi di Pasar Gudang, kenaikan harga cabai merah tidak tanggung-tanggung. Naiknya hingga 100 persen dibanding harga semula.

Di pasar tradisional terbesar yang ada Kota Sukabumi itu, tercatat ada tiga jenis yang mengalami lonjakan harga yaitu cabai merah lokal, cabai rawit dan tomat.

Salah satu pedagang sayuran di Pasar Gudang, Eha menuturkan, harga cabai merah lokal saat ini di angka Rp50 ribu per kilogram.

“Padahal sebelumnya cabai merah ini saya jual hanya Rp25 ribu per kilogram,”beber Eha, kemarin (4/12).
Selain cabai merah, masih kata Eha, cabai rawit domba harganya juga naik dari Rp20 ribu menjadi Rp28 ribu per kilo. Cabai rawit hijau juga sama-sama naik.

“Cabai rawit hijau naiknya Rp9 ribu per kilo, dari Rp15 ribu menjadi Rp24 ribu,”paparnya.
Selain cabai, tomat juga mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan dari harga Rp5 ribu menjadi Rp10 ribu per kilogram.

“Lumayan naiknya sangat drastis, selain mahal barangnya juga banyak yang busuk,”ungkap Eha.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (Kadiskop UKM-PP) Kota Sukabumi, Ayep Supriatna membenarkan jika terjadi kenaikan harga sejumlah harga sayuran di pasar tradisional Kota Sukabumi selama satu pekan terakhir ini.

Ia mengklaim, kondisi tersebut disebabkan sebagian lahan pertanian mengalami gagal panen, akibat intensitas curah hujan tinggi sejak November. Ditambah adanya peningkatan permintaan jelang Natal dan Tahun Baru.

“Kenaikan yang paling signifikan adalah cabai merah, selain komoditas bumbu dapur sayur mayur juga ada yang naik seperti wortel dan juga lobak, tetapi kenaikannya tidak terlalu signifikan yaitu hanya Rp2000,” ucapnya.

Dirinya memprediksi kenaikan harga akan terus berlangsung hingga tahun baru. Apalagi jika cuaca ekstrem yang berkepanjangan.

“Dengan harga yang belum stabil ini para konsumen harus lebih bersabar. Kemungkinan harga bisa kembali stabil saat cuaca kembali normal,” tutupnya.(wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *