Kepala Desa Cibatu ‘Cuek’

CIKEMBAR – Korban bencana longsor di Kampung Gunungkalong, RT 1/3, Desa Cibatu, Kecamatan Cikembar menyoal sikap Pemerintah Desa Cibatu yang terkesan cuek terhadap warganya yang terdampak bencana longsor.

Pasalnya, meskipun jaraknya tidak jauh dari Kantor Desa Cibatu, tapi pasca kejadian belum juga ada petugas desa yang turun ke lokasi kejadian.

Bacaan Lainnya

Padahal, sedikitnya tiga rumah rusak parah akibat terjangan longsor.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, peristiwa longsor itu terjadi pada Jum’at (1/12) lalu.

Selain menerjang pemukiman penduduk, longsor juga telah mengakibatkan jalan raya milik pemerintah provinsi terancam putus.

Ketua RW 3, Kampung Gunungkalong, Desa Cibatu, Yusuf (48) mengatakan, akibat longsor itu, tanah pada jalan provinsi dengan lebar sekitar 4 meter dan panjang 20 meter serta tinggi 1 meter amblas.

“Longsor di jalan provinsi ini telah merusak pemukiman penduduk.

Sebab, lokasi rumah warga, berada di bawah jalan provinsi,” jelas Yusuf kepda Radar Sukabumi.

Saat ini, penduduk yang rumahnya mengalami rusak berat akibat diterjang longsor itu telah dievakuasi ke rumah tetangganya yang lebih aman.

“Namun, satu rumah milik Pak Darkim (49) saat ini belum di evakuasi.

Lantaran rumah penduduk lainnya sudah penuh diisi oleh warga terdampak yang lainnya.

Kasihan keluarga Pak Darkim tinggal di rumah yang konidisinya sudah nyaris ambruk.

Sebab, rumah yang berukuran sekitar 6 x 9 meter ini bangunannya sudah banyak yang retak akibat pergerakan tanah itu,” bebernya.

Yusuf mengaku, ia bersama warga lainnya sudah melaporkan peristiwa tersebut pada pemerintah desa.

Namun hingga saat ini mereka belum pernah kunjung datang ke rumah warga yang terdampak.

“Padahal rumah warga terdampak dengan lokasi kantor desa hanya berjarak sekitar 300 meter saja.

Tapi kenapa tidak ada satu pun aparatur desa yang datang ke lokasi.

Beruntung saja, saat mengevakuasi peralatan rumah tangga, warga bergotong royong dibantu oleh sejumlah anggota Polsek Cikembar,” bebernya.

Untuk itu, warga Kampung Gunungkalong berencana pada hari ini akan melakukan aksi unjuk rasa ke Kantor Desa Cibatu untuk mempertanyakan kinerja pemerintah desa yang dinilai tidak profesional.

“Padahal anggaran untuk pemerintah desa itu cukup pantastis.

Tapi kenapa mereka tidak memberikan bantuan sepeserpun pada warga terdampak.

Jangankan beri bantuan, datang saja ke lokasi longsor mereka tidak pernah,” tandasnya.

Di tempat yang sama, Darkim (49) warga Kampung Gunungkalong, RT 1/3 menjelaskan, akibat peristiwa tersebut bangunan rumah permanen yang diisi enam jiwa ini terancam ambruk akibat di terjang longsor.

“Hampir semua dinding dan bangunan rumah sudah banyak yang retak akibat pergerakan tanah itu.

Saat ini, seluruh keluarga masih tinggal di rumah.

Sebenarnya saya ingin ngungsi ke tempat lebih aman.

Tetapi kemana, karena hampir semua rumah tetangga sudah penuh oleh pengungsi lainnya,” imbuhnya.

Keluarga Darkim, saat ini terus dihantui rasa was-was.

Apalagi cuaca ekstrim saat ini sangat berpotensi bencana susulan.

“Kami sangat takut tinggal di umah ini, karena kondisi bangunan rumah sudah terancam ambruk.

Apalagi, rumah saya berada di bawah tebing longsoran itu,” paparnya.

Sementara itu, ketika Radar Sukabumi datang ke Kantor Desa Cibatu rumah Kepala Desa Cibatu yang lokasinya sekitar 600 meter dari tempat kejadian longsor, wartawan koran ini tidak menjumpai dan mendapat keterangan dari Kepala Desa Cibatu maupun aparatur Desa Cibatu. (cr13/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *