Dendam….Bacok Korban Karena Sering Diejek

SUKABUMI – Pelaku pengeroyokan yang berujung kematian terhadap pelajar klas XII SMK Lodaya Sukabumi, Rayhan Jamal Akram (17) terkuak. Para pelaku ini mengaku, aksi tersebut dilakukan lantaran dendam sering diejek dan diganggu oleh korban. Polres Sukabumi sendiri sudah mengamankan dua pelaku pengeroyokan yakni MR (15) dan I (15), sementara tujuh lainnya masih buron.

Dari pengakuan MR, awalnya ia tidak berniat membunuh korban. Dirinya hanya ingin memberikan pelajaran supaya tidak mengulangi aksinya. Awal masuk sekolah, ketika bertemu korban korban sering mengejek dan membully dirinya. “Ketika mengetahui ada korban, saya langsung teringat ketika sering di ejek. Dalam hati saya waktu itu, niat untuk membalas dengan langsung mengejarnya bersama rekan lainnya,” paparnya kepada Radar Sukabumi di Polres Sukabumi Kota, Senin (21/11).

Bacaan Lainnya

Aksi pengejaran hingga berujung pembacokan pada korban, dilakukan dengan lima rekannya. Saat itu, dirinya membacok dengan menggunakan cerulit dibagian punggung korban. “Saya bawa cerulit. Ketika korban sudah dapat, saya langsung layangkan cerulit ke tubuh korban,” aku MR.

MR berdalih, pembacokan yang dilakukan dirinya tidak parah. Beda halnya dengan yang dilakukan rekannya. Dimana, pembacokan secara berulang kali dilakukan dibagian pinggang dan paha korban. “Saya waktu itu membacok sekali. Yang parah rekan saya dengan menggunakan cerulit terusk membacok kaki dan pinggang korban,” terangnya.

Berbeda dengan MR, pelaku lainnya I mengaku tidak melakukan tindakan pembacokan terhadap korban. Hanya saja waktu itu, kebetulan dirinya membawa sebilah cerulit namun tidak digunakan. “Saya tidak melakukan apapun. Yang bacok cuma rekan saya,” katanya.

Meski tidak melakukan tindakan pembacokan, dirinya merasa menyesal dan ingin meminta maaf terhadap keluarga korban dan korban sebelum akhrinya mendapat informasi meninggal. “Saya dan rekan saya MZ sebelumnya sudah berniat mendatangi rumah korban, tapi karena sudah mendapat informasi (meninggal) jadi belum berani untuk datang,” katanya.

Tidak hanya kasus pengeroyokan terhadap pelajar SMK Lodaya, jajaran Satreskrim Polres Sukabumi Kota juga berhasil membekuk tiga pelaku bertopeng pembacokan sadis terhadap korban SE (26) dan AZ (17) pada Rabu (15/11) dini hari lalu. Tiga pelaku yang berhasil dikekuk yakni AS (28), AR (25) dan JJ (23).

Dendam kembali menjadi alasan dibalik aksi pembacokan tersebut. Menurut para pelaku, SE seringkali mengusik ketika mereka berjualan dipasar. “Saya suka diganggu sama korban. Karena dendam, saya merencanakan untuk menganiaya korban,” kilah seorang pelaku, AS (28) saat diwawancara.

Diakui AS, pelaku yang melakukan penganiayaan terhadap korban ada sembilan orang. Saat ini, enam rekannya masih buron. “Saya sebutulnya tidak membacok korban, yang melakukannya teman saya (masih DPO),” akunya.

Sementara itu, Wakapolres Sukabumi Kota, Kompol Fajar Widyadharma Lukman mengatakan, untuk kasus pengeroyokan terhadap pelajar SMK Lodaya, para pelaku dijerat Pasal 338 KUHP, Jo 170 ayat ke-2 nomor 3 KUHP. Namun karena pelaku masih dibawah umur, hukumannya nanti akan disesuaikan. “Karena masih dibawah umur, kita akan kenakan aturan perlindungan anak, Jadi tidak disamakan dengan orang dewasa,” singkatnya.
Sedangkan tiga pelaku pembacokan terhadap SE dan AZ, dikenakan dua Pasal diantaranya Pasal 170 ayat 2 KUHP dan Pasal 351 ayat 2 KUHP. “Untuk pasal 170, ancaman kurungan paling lama sembilan tahun penjara dan Pasal 351 ancaman kurungan paling lama lima tahun,” tegas Pajar.
Lebih lanjut Fajar menyebutkan, pihaknya berhasil menyita beberapa barang bukti yang digunakan saat melakukan tindakan pembacokan terhadap korban. Diantaranya senjata tajam dan satu unit kendaraan motor. “Dari tangan para pelaku kita amankan sebilah golok jenis patimura, dua bilah golok mirip geregaji dan satu unit sepeda motor jenis Honda Beat warna merah,” pungkasnya. (sbh/e)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *