Golkar Bidik Pemilik Tujuh Kursi

CIKOLE – Rentang waktu pendaftaran pasangan calon (Paslon) Walikota atau Walikota Sukabumi ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sukabumi, tinggal satu bulan lagi.

Suhu politik Kota Sukabumi pun semakin panas dalam menentukan arah usungan dan koalisi partai.

Bacaan Lainnya

Seperti halnya yang terjadi di tubuh DPD Golkar Kota Sukabumi. Dalam waktu dekat ini, partai berlambang beringin tersebut akan menentukan sikap memilih pasangan dan calon pendamping Ketua DPD Golkar, Jona Arizona.

Bahkan, Jona pun sudah memberikan sinyal akan memastikan berkoalisi dengan partai politik yang berjumlah 13 kursi di parlemen.

Namun, Jona enggan membuka koalisi dengan partai mana dan usungannya siapa. Ia hanya memberikan kode siap untuk mendeklarasikan diri dalam waktu dekat ini.

“Koalisi besar tidak, koalisi kecil juga tidak. Intinya kita estimasi 13 kursi mitra koalisi silahkan simpulkan sendiri. Tujuh kursi sebelah kanan atau tujuh kursi sebelah kiri,” ujar Jona usai menghadiri acara Lounching Pilkada Serentak 2018 di Gedung Juang, kemarin.

Dari kedua koalisi yang sama-sama berjumlah 7 kursi diparlemen itu, tentunya ada dua nama calon yang nanti akan bersanding dengan Jona Arizona di Pilwalkot 2018 mendatang.

Dua nama tersebut lagi-lagi Jona tidak menyebutkannya kepada sejumlah awak media yang sempat mendesaknya untuk menjawab nama-nama pendampingnya tersebut.

“Rekan-rekan media lebih tau. Saya sebtukan nanti dalam waktu dekat saja, setelah finalisasi,” paparnya.

Bahkan saat ditanya apakah kedua orang itu Hanafie Zain dan Mulyono, Jona masih enggan memberikan penjelasan.

Terpenting kedua nama itu kata Jona, berdasarkan survei terakhir kedua nama calon pasangan itu mengalami peningkatakan popularitas dan elektabilitas.

“Ketika nanti saya memilih satu dari dua nama itu, saya yakin merupakan pilihan yang terbaik untuk masyarakat Kota Sukabumi,” aku Jona.

Jona mengakui, dalam watku dekat ini sudah ada kesepakatan dan finalisasi untuk mengkerucutkan kepada satu nama pasangan dan juga mitra koalisi.

Dikatakannya, Golkar itu dalam menentukan pasangan dan koalisi tidak terlambat.

Tapi Golkar saat ini masih menganalisa, mempertimbangkan dan menginginkan calon pasangan yang terbaik untuk Kota Sukabumi. “Saya pribadi di Pilkada ini bukan untuk coba-coba.Kalau mencoba kan sudah di 2103 lalu. Untuk 2018 ini saya selaku ketua partai dan calon dari Golkar, tentunya harus memberikan yang terbaik bagi Kota Sukabumi,” tandasnya.

Mantan Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi itu meyakini, SK yang nanti dikeluarkan oleh DPP tidak akan terhambat.

Lantaran, ketika sudah menjadi keputusan di tingkat II, Jona meyakini semua akan berjalan lancar. “Satu atau dua minggu kedepan, saya meyakini dan memastikan SK pasangan itu akan segera keluar. Kenapa saat ini belum keluar, kita lebih berhati-hati menentukan mitra koalisi dan pasangan figur nantinya,” aku Jona.

Sementara itu, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Sukabumi, Tedi Untara mengaku figur Jona Arizona yang mempunyai potensi cukup bagus tentunya harus menjadi bahan pertimbangan untuk maju di Pilwalkot nanti. “Sosok anak muda punya potensi yang perlu di pikirkan di Pilkada nanti.

Kolaborasi tua-muda atau senior-junior mungkin saja bisa terjadi,” jelasnya.

Diakui Tedi, sampai saat ini pihaknya terus membuka komunikasi dengan partai lain. Dinamika politik tentunya akan berkembang dengan begitu cepat. “Mencari chimestri itu memang harus berkomunikasi dong,” tambahnya. (bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *