Pengamat Nilai Peluang ARS F2 Cukup Tinggi

SUKABUMI— Kecangnya kabar Anton Rachman Suryana (ARS) menjadi bakal calon (balon) wakil walikota Sukabumi pada pilwalkot 2018 mendatang, membuat Pengamat Politik Asep Deni menilai sangat wajar sosok ARS diperhitungkan oleh bakal calon (balon) lain untuk dijadikanya pendamping.

Terutama oleh balon F1 (Walikota red) yang sudah ramai dibicarakan. Bagaimana tidak, dengan sosok ARS yang memiliki Elektabilitas, Popularitas dan Leadership yang cukup baik membuat ARS menjadi satu-satunya balon yang diperhitungan balon lain untuk dijadikan pasangan.

Bacaan Lainnya

“Ya kalau membahas ARS, saya sebetulnya sudah merilis hal itu. Ada lima point kan yang saya katakan waktu itu.

Pertama Elektabilitas baik, kedua dia (ARS) memiliki Popularitas yang cukup Ketiga ARS juga berpengalaman masalah Leadership, itu terlihat ketika dirinya memimpin organisasi lembaga dan bahkan perusahaan daerah dengan baik, “jelas Asep Deni pada saat dihubungi Koran ini pada Selasa (7/11).

Namun, jika tiga poin tadi adalah kelebihan ARS untuk modal bisa maju di Pilwalkot 2018 nanti. Tapi ada dua point lagi yang membuat ARS lemah untuk maju. Kedua poin itu adalah Supporting Partai dan Supporting Bajet.

Untuk masalah Supporting Partai ARS saat ini belum terlihat mendapatkan lirikan dari partai manapun untuk maju sebagai balon walikota atau sebagai wakil walikota Sukabumi. Sementara, untuk Bajet (dana) ARS belum terlihat kuat untuk maju di Pilwalkot.

“Idealnya kalau mau maju saat ini, harus sudah memiliki partai yang akan mengusung. Selain itu juga, menjadi balon harus memiliki kecukupan modal.

Tapi meski begitu, peluang ARS maju di Pilwalkot khusunya menjadi F2 (Wakil Walikota red) sangat lah besar, melihat untuk balon F2 sangat seksi dan ketika muncul nama ARS semua balon banyak yang mempertimbangkan untuk mendampinginya, “tukas Asep Deni

Menanggapi hal itu, Anton Rachman Suryana mengatakan bahwa yang namanya politik itu harus bergerak di ruang yang sangat dinamis, dukungan kepada dirinya saat ini memang cuku tinggi, namun dirinya tetap kepada pendiriannya bahwa hal itu perlu difikirkan lebih dalam dengan melakukan istiqoroh.

“Politik itu bergerak di ruang yang sangat dinamis, air terus mengalir dan skrg memang cukup deras (dukungan red). Kita lihat saja bagaimana nanti pada waktunya yang pasti semua pihak menginginkan Kota Sukabumi tentunya lebih baik lagi kedepan, “ujar orang yang juga sebagai Direktur PDAM Kota Sukabumi saat dihubungi koran ini, Rabu (8/11)

Lebih lanjut dirinya mengatakan, untuk menentukan maju atau tidak dalam suatu perhelatan bukan hal yang sederhana. Menurutnya untuk maju di ajang lima tahunan ini memerlukan beberapa pertimbangan dan kajian yang lebih serius.

Karena dirinya sadar bahwa untuk maju atau tidaknya seharusnya bukan hanya untuk syahwat kekuasaan saja. “Banyak hal yang harus di cermati dan dipertimbangkan, tidak hanya emosional syahwat kekuasaan saja, “tukasnya. (hnd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *