Kualitas Hidup Warga Sukabumi Ditarget Meningkat

CIKOLE – Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Golkar Dewi Asmara menggelar acara Sosialisasi komunikasi informasi dan edukasi kreatif tentang pentingnya program Keluarga Harapan (KB) kepada ratusan warga Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Minggu (5/11).

Menurut Dewi Asmara program kependudukan dan keluarga berencana ini memiliki manfaat yang sangat berpengaruh pada kelangsungan hidup masyarakat, terutama yang bermukim di wilayah perkampungan.

Bacaan Lainnya

Dengan program tersebut, maka kwalitas hidup masyarakat akan lebih meningkat.

“Program keluarga berencana tidak hanya berbicara tentang penggunaan alat kontrasepsi saja, namun mencakup banyak hal.

FOTO:DIANA/RADARSUKABUMI

Kita harus bersama sama membuat perubahan, revolusi mental, bukan bagaimana memiliki banyak anak, namun bagaimana mencetak anak yang berkualitas,” tegas Dewi Asmara, kemarin (5/11).

Lebih lanjut dia mengatakan melalui kegiatan sosialisasi yang digelarnya akan memberdayakan dan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memperoleh pelayanan total program KB.

Jika telah mendapatkan dan menjalankan program itu, maka besar kemungkinan untuk memiliki keluarga yang berkualitas akan lebih mudah terwujudkan.

Sementara itu Kepala Bidang BKKBN Jawa Barat Ida Indrawati mengungkapkan keluarga berencana memiliki slogan dua anak Cukup.

Tujuannya semata-mata untuk menghasilkan keluarga bahagia dan sejahtera. Sementara itu sebagai salah satu upaya untuk mendukung kesuksesan program KB adalah dengan didirikannya Kampung KB.

Dengan adanya Kampung KB maka pelaksanaan program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) bisa melibatkan seluruh bidang di BKKBN serta dapat menjalni kerja sama dengan instansi terkait lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi wilayah setempat.

terpenting dari itu adalah mampu dilaksanakan hingga tingkat pemerintah terendah yaitu setingkat Rukun Tetangga maupun Rukun Warga (RT/RW).

“Ini yang membedakan dari semuanya ciri khas kampung KB adalah integrasi antara program pembangunan yang tidak hanya satu sektor tetapi merealisasikan seluruh pembangunan di kampung KB itu,” ungkapnya.

Pembentukan Kampung KB harus memenuhi kriteria utama yaitu wilayah yang memiliki jumlah Pra KS dan KS-1 (miskin) diatas rata-rata tingkat desa dimana kampung tersebut berada, dan jumlah peserta KB di bawah rata-rata pencapaian tingkat desa atau kelurahan dimana kampung tersebut berlokasi.

Setelah seluruh kriteria utama terpenuhi, maka selanjutnya menetukan wilayah dengan kriteria kumuh, pesisir atau nelayan, Daerah Aliran Sungai (DAS), Bantaran Kereta Api, kawasan miskin (daerah kota), terpencil, daerah perbatasan, kawasan industri serta kawasan wisata hingga daerah padat penduduk,” tutupnya. (cr11/d)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *