SUKABUMI – DRM (14) asal Desa Palasarihilir, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi harus menanggung malu diusianya yang masih belia. Gadis yang masih duduk di bangku SMP ini, kini tengah berbadan dua setelah lima pemuda menggagahinya.
Dari informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, dari kelima pelaku, tiga diantaranya telah diamankan di Polsek Parungkuda. Menurut keterangan, tindakan asusila pada anak di bawah umur tersebut terjadi dari mulai Juli sampai September 2017. Dua pelaku Taufik Hidayat dan Muklis (DPO) melakukan aksinya di tempat yang sama di bangunan kosong Kampung Cioray, Desa Palasarihilir, Kecamatan Parungkuda Mei 2017.
Adapun Asep Suhendi (20) melakukan aksinya di sebuah gubuk di Kampung Ciputat RT 30/4 pada Oktober 2017. Sedangkan Ende Irawan (23), mengaku melakukan aksi bejatnya satu kali di rumah korban dan Solihin yang berstatus DPO belum diketahui informasi lengkapnya.
Kanit Reskrim Polsek Parungkuda, Iptu Bayu Saeful menjelaskan, pengungkapan perkara tersebut bermula dari kecurigaan orang tua korban yang melapor 23 Oktober lalu.
“Awalnya orang tua korban curiga karena anaknya tidak menstruasi atau datang bulan. Saat ditanya, korban awalnya tidak mengakui hingga akhirnya bujuk oleh orang tuanya. Ia pun akhirnya mengakui telah disetubuhi oleh para pelaku,” jelas Bayu kepada Radar Sukabumi, Kamis (2/11).
