Yasti Press Wadahi Karya Guru dan Pelajar

CISAAT– Sebanyak 3000 siswa yang tergabung di empat lembaga pendidikan di Yayasan Tarbiyah Islamiah (Yasti) Cisaat bakal membuat naskah untuk dijadikan buku.

Gerakan tersebut sebagai upaya menghidupkan kembali budaya literasi dilingkungan pendiidkan dengan mendirikan Yasti Press.

Pembina Yasti, Asep Ikhwan menjelaskan, naskah dari seluruh siswa dan staf pengajar akan dijadikan buku dengan menggandeng penerbit The Venti Foundation.

“Yasti mempelopori pendirian Yasti Press sebagai usaha untuk menerbitkan karya guru dan siswa. Selain itu juga siswa dan guru dapat terpacu untuk membudayakan menulis,” jelasnya kepada Radar Sukabumi disela-sela acara gerakan literasi pelajar yang dilaksanakan di meeting room Yasti, kemarin (31/10).

Selain itu, setiap siswa diharuskan membaca satu buku dalam satu pekan di perpustakaan sekolah. Bahkan, kedepannya bakal dilakukan bedah buku secara berkala antara siswa dan guru dilingkungan sekolah.

“Ini merupakan gerakan awal untuk menggaungkan kembali budaya literasi disekolah,” lanjutnya.

Dirinya menilai, sekolah memiliki peranan yang mendasar dalam gerakan literasi secara nasional. Hal ini dikarenakan sekolah sebagai komunitas intelektual yang melibatkan beberapa unsur seperti peserta didik, guru, dan orang tua murid.

“Sebuah gerakan nasional bisa mencapai hasil yang bagus apabila dilaksanakan secara bersama-sama bukan perseorangan,” tutupnya.

Sementara itu, perwakilan The Venti Foundation sekaligus Akademisi Universitas Jayabaya, Dany Indrianto menambahkan, pihaknya mendorong Yasti untuk mengawali gerakan literasi dengan menerbitkan buku.

“Kami mendukung penuh gerakan Yasti ini, sebagai Yayasan yang menaungi penerbitan buku kami bakal memfasilitasi Yasti untuk pencetakan buku,” pungkasnya (cr15/t).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *