Angkutan Online-Konvensional Harus kompak

CIKOLE – Meski terus mendapat penolakan, keberadaan moda transportasi online tidak bisa dianggap sepele oleh para pemilik angkutan konvensional.

Mengapa tidak, Layanan transportasi publik berbasis online saat ini telah merubah cara berpikir masyarakat terhadap layanan transportasi, terlebih lagi mereka yang kesehariannya melek akan teknologi internet.

Kondisi tersebut akan membawa petaka bagi para pemilik transportasi konvensional, apalagi jika mereka tetap mempertahanan pola layanan jasa angkutan seperti biasanya.

Kebijakan Pemda Kota Sukabumi yang telah membekukan operasional angkutan online, beberapa waktu lalu, dinilai hanya soal waktu dan lambat laun dipastikan akan selesai seperti yang sempat terjadi di Kota besar Jakarta.

Kecendrungan masyarakat akan layanan tersebut kian kuat. Ini merupakan salah satu faktor pendorongnya kian eksisnya transportasi online.

Menanggapi kondisi tersebut Wakil Walikota Sukabumi Achmad Fahmi menjelaskan angkutan konvensional jika tidak ingin tertinggal, harus memberikan layanan terbaik untuk para penumpangnya. Diantaranya yang harus diperhatikan ialah soal fasilitas angkutan itu sendiri.

“Perbaikan angkutan konvensional wajib dilakukan, jangan sampai transportasi ini nanti menyalahkan transportasi online. Mereka harus perbaiki pelayanan, kalau tidak mau tertinggal,” paparnya kepada Radar Sukabumi, kemarin (27/10).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *