Kasus DBD Turun 200 Persen

CIKOLE – Kasus penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Sukabumi sepanjang tahun 2017 ini mengalami penurunan hingga 200 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hingga memasuki priode bulan ini, dinas kesehatan (Dinkes) setempat mencatat jumlah DBD hanya sebanyak 259 kasus.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Sukabumi dr.Lulis Delawati menerangkan terjadinya penurunan tingkat penyebaran DBD itu dipengaruhi oleh gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik (Jumantik) di setiap rumah. Program Jumantik ini melibatkan anggota masyarakat yang bertugas untuk memantau keberadaan dan perkembangan jentik nyamuk.

Bacaan Lainnya

“Dengan tersebarnya petugas jumantik ini maka setiap ditemukan jentik nyamuk langsung ditindak-lanjuti dengan cara diberantas. Tindak seperti inilah yang menyebabkan kasus DBD terus menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” terang Lulis kepada Radar Sukabumi, Senin (23/10).

Berdasarkan data Dinkes Kota Sukabumi, tahun 2016 jumlah kasus DBD mencapai angka 854 kasus. Rinciannya Kecamatan Cikole terdapat 149 kasus; Kecamatan Gunung Puyuh 120 kasus; Kecamatan Warudoyong ada 171 kasus; Kecamatan Citamiang 64 kasus. Sedangkan Kecamatan Cibereum Hilir 67 kasus, Kecamatan Baros 45 kasus dan Kecamatan Lembursitu 238 kasus.

Untuk tahun ini sampai dengan hingga Oktrober jumlah kasus menurun yakni sebanyak 259 kasus. Terdiri dari Kecamatan Cikole 59 kasus; Gunung Puyuh 46 kasus; Warudoyong 29 kasus; Kecamatan Citamiang 32 kasus; Kecamatan Cibereum Hilir 32 kasus; Kecamatan Baros 30 kasus, dan Kecamatan Lembursitu 31 kasus.

“Dengan menurunnya kasus DBD ini membuktikan bahwa masyarakat Kota Sukabumi sudah mempunyai kesadaran tinggi tentang bahaya penyakit DBD. Dan ini akan terus dikembangkan,” ungkap dia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *