SUKABUMI – Langkah DPD Golkar Kota Sukabumi dalam menentukan pasangan calon dan mitra koalisi di Pilwakot 2018, terlihat masih berhati-hati. Meskipun saat ini DPD Golkar Kota Sukabumi sudah mengantongi dua kubu mitra koalisi antara PDI Perjuangan-Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) (Koalisi Gotong Royong) dan Koalisi Masagi antara PPP dan PAN yang akan dijadikan mitra koalisi di Pilwakot nanti.
Begitupun, Golkar sudah menilai ada dua nama yang akan dipasangkan dengan Ketua DPD Golkar Kota Sukabumi, Jona Arozona. “Memang kita sudah mengkerucutkan dua nama dan dua mitra koalisi. Hanya saja, kita tinggal memilih satu dari dua itu,” ujar Ketua DPD Golkar Kota Sukabumi, Jona Arizona, usai mengadakan acara tasyakur binikmat HUT Golkar ke 53 di Sekretariat DPD Golkar, kemarin (22/10).
Dalam memutuskan arah koalisi dan pasangan kata Jona, tentu saja tidak akan gegabah. Artinya, Golkar akan lebih matang dalam memperhitungkan segala kemungkinan yang terjadi di Pilwalkot nanti. “Dari mulai kajian ilmiah, analisis politik dan hasil survei. Terpenting bagi saya keinginan masayarakat yang dominan, itu yang nanti menjadikan pertimbangan kami dalam memutuskan pasangan dan mitra koalisi,” ungkapnya.
Hanya saja, dua nama yang akan putuskan itu, Jona masih merahasiakannya. Tapi dia memberikan sinyalemen jika Partai Golkar berkeinginan figur yang nanti bersama-sama maju berasal dari kalangan birokrat.
Dalihnya, kolaborasi politikus dan birokrat merupakan pasangan ideal karena bisa saling melengkapi. “Tapi intinya, dengan siapapun saya dipasangkan tidak ada masalah. Mau dari kalangan birokrat, politisi, atau pengusaha. Yang penting, figur itu yang diinginkan dan pilihan masyarakat Kota Sukabumi,” tegasnya.
