Siapa Pilihan Jona?

Sementara untuk berbicara posisi Walikota dan Wakil Walikota, DPD Golkar Kota Sukabumi terbuka tidak menjadikan patokan. Dirinya menyerahkan semuanya kepada mekanisme partai yakni DPP Golkar. Kalu memang DPP menganalisi dan mempertimbangkan dirinya untuk menjadi Calon Wakil Walikota, itu tidak jadi masalah. Begitupun menjadi calon Walikota Sukabumi.

“Intinya kami tetap mengikuti apa yang diputuskan DPP Golkar. Kami tidak terlalu ego dalam menentukan itu, F1 bukan harga mati. Ketika saya nomor satu, siap dan nomor dua juga siap. Begitupun dengan pasangannya. Biarkan DPP Golkar dan DPP mitra kolaisi kita yang menentukan,” tandasnya.

Bacaan Lainnya

Terpenting, koalisi dan paket pasangan dirinya di Pilwakot 2018 itu menjadi representasi mayoritas masyarakat Kota Sukabumi. Maknya, Golkar sendiri akan mengerahkan seluruh elemen dan komponen Golkar untuk bersilaturahmi dan menyerap aspirasi masayarakat, sosok figur mana yang memang menjadi pemimpin yang diinginkan di Kota Sukabumi ini.

“Dengan siapa saja saya siap, tapi kita pun berhati-hari dalam menentukan itu. Yang jelas nanti pasangan calon dari Golkar bisa berkarya dan berkontribusi nyata untuk masyarakat,” pungkasnya.

Jona pun menginginkan pasangan yang memang bisa saling mengisi satu sama lain. Artinya, ketika kedua pasangan ini disatu padukan bisa menjadi kekuatan yang besar dan tentu itu merupakan keinginan mayarakat Kota Sukabumi.

“Posisi itu bukan lah harga mati, terpenting mengedepankan Kota Sukabumi yang lebih baik,” pungkasnya. (bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *