P2RW Cikole Dinilai

SUKABUMI–Tim penilai Program Pemberdayaan Rukun Warga (P2RW) Kecamatan Cikole mengecek langsung program P2RW yang telah berjalan di setiap kelurahan.

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kecamatan Cikole, Amir Mahmud menyebutkan, kelima tim yang berasal dari unsur pemerintahan, kecamatan dan LPM tersebut menilai Kriteria penilaian P2RW dari kualitas fisik bangunan yang dibuat, apakah hal tersebut mempunyai banyak manfaat atau tidak.

Bacaan Lainnya

Seperti bagaimana swadaya masyarakatnya, dan sejauh mana gotong royong dari masyarakat di sekitar.

“Untuk saat ini baru Gunungparang, Selabatu, Subangjaya dan Cisarua. Selanjutnya kami bisa memilih dan menentukan mana yang terbaik dan berhak mendapatkan penghargaan,” akunya kepada Radar Sukabumi, kemarin (11/10).

Menurut Amir, tim menilai baik dari bentuk fisik bangunan, jalan-jalan, apakah nampak bangunan yang belum pernah ada, perbaikan lorong-lorong, MCK, dan juga untuk bantuan sarana masjid tersebut terealisasi dengan baik atau tidak.

“Ada kan yang dana P2RW-nya ada, tapi manfaat buat masyarakatnya kurang. Itu yang di Subangjaya saya rasa bagus sekali yang awalnya tidak ada jalan, tanah berlumpur, namun kini jalan setapak itu sudah bagus dan membantu masyarakat dalam keseharian,” ucapnya.

Program berbasis ke-Rw -an yang dicanangkan Walikota Sukabumi tersebut, lanjut Amir, nampaknya pada tahun ketiga sudah sangat berjalan efektif. Kendati dengan keterbatasan biaya yang hanya berkisar pada Rp15 juta per RW. Yang begitu menarik, begitu ada dana stimulan P2RW tersebut, masayarakat bergerak dengan kompak.

“Program P2RW ini dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat. saya harap kepada Pak walikota dana P2RW ini bisa ditambah minimal hingha Rp20 juta untuk tahun selanjutnya,” ucapnya.

Sehingga ketika ada kegiatan yang tidak terakomodir oleh musrenbang bisa dilakukan oleh P2RW. Misalnya pembuatan jalan yang jatahnya hanya berapa sekian ratus meter, jika ditambah dananya, maka volumenya juga akan bertambah.

Amir juga menyebutkan, untuk tahun lalu Rw 6 Kelurahan Cisarua kenapa mendapatkan penghargaan tersebut, karena pengelolaan swadaya masyarakatnya sangat bagus. Dari dana Rp15 juta, stimulan yang tergali oleh masyarakat hingga Rp30 hingga Rp40 juta.

“Itu salah satu indikatornya, sebenarnya nilai-nilai kearifan gotong royong Sukabumi masih sangat kuat sekali, tinggal bagaimana mengelolanya,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris Kecamatan (Sekmat) Cikole, Ratna Hermayanti menyebutkan para pemenang P2RW tahun lalu tidak akan kembali terpilih menjadi pemenang dalam kesempatan ini, namun tetap dalam monitor kelurahan.

Menurutnya, reward itu tidak terlalu menjadi acuan, namun pihaknya terus menumbuhkan kesadaran masyarakat, sehingga masyarakat tidak terus berketergantungan kepada pemerintah.

“Kami minta di setiap kelurahan, mana RW yang lain yang belum pernah mendapatkan. Sehingga pemerataan pembangunan akan berjalan, bukan secara maksimal namun sebaik mungkin,” tutupnya. (cr11/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *