Harga Beras Naik

SUKABUMI-Konsumen dan pedagang beras di sejumlah pasar tradisional Kota Sukabumi mengeluhkan tingginya harga beras. Seperti yang disampaikan pedagang beras di Pasar Stasiun Timur, Sobru.

Ia mengeluhkan mahalnya harga beras menyebabkan pendapatannya menurun. sehingga modal kecilnya itu sulit berputar. Menurutnya, barang pun menjadi langka karena sebelumnya dilanda kekeringan di wilayah pemasok beras.

Bacaan Lainnya

“Kekeringan itu yang berdampak pada kesulitan para petani untuk bisa menanam padi. Akibatnya, harga beras kini mulai naik dari semua jenisnya, imbasnya para pedagang kelabakan,” keluh Sobru kepada Radar Sukabumi, kemarin (10/10).

Untuk beras kualitas rendah Jampang yang semula berkisar Rp7,5 ribu per kilogram, kini menjadi Rp8,5 ribu perkilogram.

Sedangkan untuk kualitas setingkat di atasnya naik seribu rupiah dari angka Rp8,5 ribu menjadi Rp9,5 ribu. Kenaikan harga beras di kisaran Rp1.000 itu dinilai terlalu tinggi.

“Penjualan saya turun, jika di hari biasa saya bisa menjual 5 kwintal beras. Sekarang 2 kwintal aja sudah syukur Alhamdulillah, Apalagi beras Ketan, naiknya sampai 5 ribu. Dari Rp15 ribu jadi Rp20 ribu per kilogram. Jujur beras ketan saya engga jual dulu harganya mahal banget,” jelasnya.

Sementara itu, pedagang di Pasar Lettu Bakrie, menyebutkan kenaikan jenis beras yang paling tinggi adalah jenis beras Jampang kwalitas sedang dari yang sebelumnya berkisar Rp8 ribu sekarang mencapai diatas Rp9 ribu perkilogram.

Sedangkan beras jenis super kenaikannya tidak terlalu tinggi hanya Rp700 dari yang sebelumnya diangka Rp9.300 kini mencapai Rp10 ribu per kilogram.

Menurutnya, hal ini kerap terjadi ketika musim kemarau. Menjelang musim penghujan. namun, untuk stok, dirinya measa masih aman. Soalnya Februari-Maret mendatang sudah musim panen.

Pembeli beras di Pasar Stasiun, Ani (35) mengaku jika di hari biasa bisa membeli beras hingga 10 karung. Namun karena tingginya harga beras lima karung pun tak habis dijual dalam seminggu.

“Saya beli beras buat dijual lagi di toko, kalau berasnya mahal gini saya bingung jualnya. Apalagi di kampung, kalau beli banyak banyak tidak habis cepat, uang engga muter apalagi laba beras kan sedikit,” terangnya.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi UMKM perdagangan Perindustrian (Diskopdagrin) Kota Sukabumi, Wahyu Setiawan menyebut warga harus bisa memaklumi dengan kondisi cuaca yang tak menentu tersebut.

Namun pihaknya menyebut harga masih diatas harga yang normal dan belum melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET), seperti yang tertera pada surat Permendag nomor 57/M.DAG/Per/8/2017 yang mengatur tentang Harga Eceran Tertingi beras.

“Untuk daerah Jawa untuk HET medium Rp9.450 perkilogram dan jenis beras premium Rp12.800 perkilogram,” tutupnya. (cr11/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *