80 Rumah Terendam Banjir

TEGALBULED – Bencana longsor dan banjir akibat curah hujan tinggi kembali terjadi.

Kali ini, bencana terjadi di Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuled. Akibatnya, aktivitas warga terganggu karena akses jalan dan alat transportasi tidak bisa digunakan.

Bacaan Lainnya

Bahkan, sejumlah pelajar terpaksa dievakuasi menggunakan perahu karet lantaran sekolahnya tergenang air.

Informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, bencana di desa ini terjadi sejak Kamis (29/9) lalu hingga kemarin.

Tercatat akibat bencana tersebut, sekitar 80 rumah warga terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter.

Sementara puncak bencana terjadi pada Senin malam, sekitar pukul 20.00 WIB.

Curah hujan yang begitu tinggi menyebabkan banjir dan longsor terjadi dibeberapa titik wilayah Kecamatan Tegalbuled.

Danramil Tegalbuled, Kapten Inf Kusmana menjelaskan, titik bencana tanah amblas terjadi di lokasi program TMMD ke-99 yang tempo hari diresmikan Pangdam III Siliwangi.

Dimana, jalan sepanjang 15 meter terkena amblas sampai dengan kedalaman 50 centimeter. Sementara di lokasi berbeda, banjir terjadi karena diduga sanitasi air tertutup.

“Pada pukul 20.00 WIB Senin malam intensitas curah hujan sangat lebat di daerah Kecamatan Tegalbuled, sehingga jalan menuju puncak Kadongsong amblas dan sulit dilalui warga,” paparnya kepada Radar Sukabumi, kemarin (10/10).

Menurut Kusmana, langkah evakuasi sedang dilakukan oleh para anggota beserta tim dari intansi pemerintah. Diantarnya membantu masyarakat yang hendak beraktivitas dan para pelajar yang hendak bersekolah.

“Kita terjunkan tim untuk membantu masyarakat beraktivitas dan anak yang mau sekolah,” katanya.

Bahkan, dikatakan Kusmana, untuk memastikan warga selamat, pihaknya sampai menggunakan perahu karet dari bantuan pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk mengevakuasi korban.

Sebab, di lokasi banjir yang berada di Kampung Rancagerang dan Kampung Jawa, ketinggian banjir mencapai 1,5 meter.

“Dugaan sementara banjir terjadi karena aliran air tersumbat oleh longsoran di jalan TMMD, tapi Alhamdulillah pemerintah memberikan perahu karet sehingga memudahkan untuk evakuasi warga,” terangnya.

Sementara itu, Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi, B.H Eka Widiyaman mengaku, saat ini pihaknya masih menunggu hasil laporan dari tim yang sudah diterjunkan ke lapangan.

“Saat ini belum ada data pasti, soalnya belum ada laporan dari tim lapangan,” katanya. (Cr10/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *