Tumpeng Curi Perhatian Delegasi Sidang Umum WIPO

JENEWA – Ratusan delegasi dari berbagai negara peserta Sidang Umum (SU) World Intellectual Property Organization (WIPO) ke-57 di Jenewa, Swiss terpukau oleh nasi tumpeng. Peristiwa langka itu terjadi ketika Direktur Jenderal WIPO Francis Gurry mengajak Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Hamonangan Laoly bersama delegasi negara anggota organisasi di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tersebut melihat pameran yang digelar di sela-sela acara Sidang Umum WIPO.

Tumpengan itu dalam rangka merayakan masuknya Indonesia sebagai anggota ke-100 Protokol Madrid. Pelaksana tugas (Plt) Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Aidir Amin Daud mengungkapkan, ada 188 delegasi negara WIPO yang terpukau saat Francis Gurry ikut dalam potong tumpeng yang dilakukan Menteri Yasonna.

Bacaan Lainnya

“Untuk dinikmati bersama-sama delegasi negara lainnya atas suksesnya acara SU WIPO ke-57,” tuturnya dari Jenewa, Selasa (3/10).

Aidir mengatakan, delegasi negara anggota WIPO tampak penasaran untuk bisa menikmati kuliner khas Indonesia itu. Alhasil, para delegasi dari negara WIPO harus ikut mengantre panjang menunggu giliran mencicipi nasi tumpeng.

Padahal, beberapa makanan asal negara lain juga disajikan di arena pameran. Namun, nasi tumpeng ternyata membuat penasaran.

Salah satu yang kepincut nasi tumpeng adalah Ambassador/Permanent Representative of Vietnam Duong Chi Dung yang baru terpilih sebagai chair untuk Sidang Umum WIPO saat itu.  “Semua hadirin sepertinya tertarik untuk mencoba nasi tumpeng Indonesia,” ucap Chi Dung kepada Aidir.

Tapi delegasi Indonesia tak hanya menyediakan kejutan nasi tumpeng. Sembari menikmati nasi tumpeng, para delegasi negara lain juga disuguhi alunan angklung.

Penyanyi sekaligus musikus Chandra Darusman menjadi dirigen pada pertunjukan angklung itu. Chandra yang sebelumnya dikenal sebagai musikus jazz, kini tinggal di Jenewa dan bekerja di WIPO sebagai perwakilan Indonesia.

Rombongan musikus angklung yang terdiri dari staf dan pegawai Perwakilan Tetap Republik Indonesia (PTRI) di Jenewa itu membawakan lagu-lagu. Aksi mereka mendapat aplaus para delegasi Sudang Umum WIPO.“Indonesia juga menampilkan pesona tarian tradisional Tari Piring asal Sumatera Barat. Dan sejumlah delegasi yang hadir memuji acara WIPO kali ini seperti hari untuk Indonesia,” ucap Aidir.

Sedangkan Direktur Merek DJKI Kemenkumham Fathurrahman menambahkan, Indonesia mendapat tempat istimewa dalam Sidang Umum WIPO ke-57 di Jenewa. Apalagi 188 delegasi WIPO ikut merayakan masuknya Indonesia sebagai ke-100 Protokol Madrid.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *