Kantor Sekolah jadi Tempat Belajar

SUKABUMI – Sebanyak 72 siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nurul Hikmah di Kampung Buniwangi, RT 14/03, Desa Banjarsari, Kecamatan Cidadap terancam tak bisa belajar. Lantaran, bangunan satu-satunya yang digunakan dua lembaga itu ambruk akibat guyuran hujan deras, Minggu (1/10).

Kepala Sekolah MI Nurul Hikmah, Muhammad Ansori menjelaskan, bangunan yang terdiri dari empat ruangan itu satu diantaranya rata dengan tanah. Sedangkan sisanya, mengalami retak cukup parah. “Kejadiannya Minggu dini hari sekitar Pukul 03:00 WIB. Beruntung tak ada korban jiwa,” akunya kepada Radar Sukabumi, kemarin (2/10).

Bacaan Lainnya

Kendati demikian, proses belajar pasca bangunan ambruk terus berjalan. Walaupun, siswa yang tidak memiliki ruangan terpaksa harus belajar di ruangan kantor. “Kegiatan belajar mengajar tetap berjalan seperti biasa, sebagai solusi ruangan kantor alih fungsi jadi kelas,” terangnya.

Menurut Ansori, suasana belajar setelah terjadi bencana cukup mengganggu proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Lantaran, siswa maupun pihak sekolah merasa khawatir karena bangunan yang tersisa sudah mengalami keretakan. “Kami juga tidak tenang, jika tiba-tiba bangunannya ambruk dan menghantam anak-anak,” aku Ansori.

Dirinya berharap, Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Sukabumi dapat melihat dan memperhatikan sekolah yang ambruk itu. “Hingga kini, belum ada yang datang dari Kemenag. Rencananya kami mau pindah lokasi bangunan karena lokasi ini membahayakan,” imbuhnya.

Sementara itu, relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kecamatan Cidadap, Husni Mubarok menambahkan, hasil hitung cepat taksiran kerugian akibat bencana itu mencapai Rp50 juta. “Lokasi sekolah berada di zona merah pergeseran tanah. Ditambah dengan panjangnya musim kemarau yang langsung diguyur hujan deras, sehingga langsung berdampak cukup parah,” singkatnya.(cr15/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *