Tahanan Lapas Nyomplong Gagal Kabur

SUKABUMI – Salah seroang nara pidana (Napi) di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sukabumi, di Jalan Lettu Bakari No 17, Nyomplong, Kecamatan Warudoyong,  yang hendak kabur memanjat pagar besi saat warga lain melaksanakan salat Jum’at. Namun naas, aksi nekatnya itu keburu diketahui petugas yang sedang melakukan penjagaan di Pos Timur sekitar pukul 12.30 WIB.

Napi ini diketahui bernama Ruslan (25) warga Kampung Cijagung, Kecamatan Kadudampit. Ia merupakan tahanan titipan dari Polsek Kadudampit yang dihukum karena telah melakukan pencurian telephone genggam beberapa bulan yang lalu.

Bacaan Lainnya

“Saat itu, kita tengah melaksanakan salat Jum’at berjamaah. Namun, saat rakaat pertama dan kami tengah melakukan sujud. Tiba-tiba ada suara seng yang terinjak. Memang cepat Ruslan memanjat pagar besi setinggi lima meter. Sewaktu berada di ujung pagar, tanpa disangka sarungnya menyentuh pagar kawat dan ia menginjak seng,” jelas Kalapas Kelas IIB Sukabumi, Darwis H kepada Radar Sukabumi, Jum’at (29/9).

Aksi percobaan kabur dari rumah tahanan ini, sempat membuat kegaduhan bagi warga dan petugas Lapas Kelas IIB Sukabumi yang tengah melaksanakan salat. Saat Ruslan sudah berada di atas genting, ia tampak kebingungan.

Sebab warga Lapas tampak sorak soray dan sejumlah petugas sigap mengintai Ruslan yang hendak melarikan diri itu. “Saya melihat ia panik dan mencoba melepas. Namun Ruslan tidak bisa berkutik saat penjaga memergokinya. Saat itu, saya lambaikan tangan dan dan menyuruh dia turun dan langsung disergap petugas lapas,” imbuhnya.

Masih di tempat yang sama, Ruslan menjelaskan bahwa aksi percobaan kabur dari Lapas tersebut, sudah direncanakan. Hal tersebut, dilakukan karena ia merasa kangen kepada istri dan anaknya yang baru berusia tiga tahun itu. Alasannya ia sudah lama tidak bertemu.

“Saya sudah satu bulan menjadi penghuni Lapas ini. Saya kuatkan niat untuk melarikan diri sekitar pukul 09.00 WIB sebelum melaksanakan salat Jum’at. Jujur saya melarikan diri dari penjara karena rindu berjumpa dengan putri saya yang masih belita,” bebernya.

Rusalan mengaku, sempat berlari menginjak atap ruang tahanan. Namun, ia merasa terkejut saat ia berada di samping ruang penjagaan menara yang berada di lapis dua penjagaan area Lapas. Di dalam menara tersebut, ia melihat seorang petugas sedang siaga menenteng senjata api.

“Saya merasa lemas saat senjata itu, ditodongkan kehadapan saya. Beruntung Kalapas ini, melambaikan tangan dan menyuruh saya turun dari atap. Karena takut ditembak maka saya langsung turun dan menghamipiri Kalapas,” pungkasnya. (cr13/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *