Guru Marawis Diduga Cabuli Muridnya

Terpisah, nasib pilu harus dialami Mawar (bukan nama sebenarnya). Ia terpaksa harus menanggung malu akibat kebiadaban ayahnya sendiri Didi Rosidin (60). Aksi bejat ayahnya tersebut, dilakukan berulangkali hingga gadis berusia 18 tahun tersebut hamil.

Kini, pria tua asal Kampung Babakan, Desa Cijurey RT 10/02, Kecamatan Gegerbitung ini masuk dalam Dartar Pencarian Orang (DPO) Polsek Gegerbitung. Sedangkan Mawar, hanya bisa pasrah setelah mengandung janin dari ayah kandungnya sendiri yang kini berusia tujuh bulan.

Bacaan Lainnya

Informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, Didi melakukan aksinya dirumah kosong. Dengan dalih mengajak Mawar untuk membersihkan rumah, selama delapan tahun itu pelaku memaksa dan mengancam putrinya untuk melayani nafsu birahinya.

Sekitar pertengahan September 2017, pelaku kembali melakukan aksinya dan kemudian menghilang. Hingga kini, ibu korban yang bekerja di luar negeri belum mengetahui peristiwa tersebut.

Perubahan sikap dan tubuh pada Mawar yang masih berstatus pelajar salah satu SMK swasta di wilayah Gegerbitung itu dicurigai guru. Setelah didesak, akhirnya Mawar mengakui telah menerima perlakuan tidak pantas dari orangtuanya. Yuda (16) adik korban mengaku geram atas tindakan ayahnya tersebut dan melaporkan ke pihak kepolisian. “Sebenarnya saya juga takut. Tapi karena saking kesalnya atas kelakuan bapak saya, makanya saya laporkan ke pihak berwajib,” akunya, Sabtu (23/9) lalu.

Ibu dari kaka perempuan Yuda itu saat ini tengah bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di luar negeri. Hingga kini, ibu yang telah bekerja selama delapan tahun itu belum mengetahui peristiwa yang memilukan itu. “Ibu kerja di Arab sudah delapan tahun. Sempat pulang dua kali dan berangkat lagi,” lanjutnya.

Sementara itu, tetangga korban yang enggan di korankan identitasnya mengatakan, Didi Rosidin dikenal sebagai sosok arogan di kampungnya. Bahkan, hampir mayoritas warga sekampung tidak berani kepadanya. “Dia itu galak, badannya tinggi dan bertato,” tuturnya.

Kendati demikian, seluruh warga sepakat untuk membantu aparat kepolisian melakukan pencarian Didi yang telah hilang dari kampungnya. “Kami juga ikut geram, warga sekampung sepakat bakal bantu polisi,” lanjutnya.

Terpisah, Wakil Bupati Sukabumi, Adjo Sardjono menyayangkan peristiwa yang tidak bermoral itu. Menurutnya, pemerintah bakal menerjunkan tim untuk mendampingi Mawar. “Untuk proses hukumnya, kita serahkan kepada pihak kepolisian. Tapi untuk pemulihan secara sikologis, nanti bakal ada tim dari unsur pemrintah yang turun,” singkatnya.

Sedangkan pihak kepolisian masih enggan untuk dimintai keterangan. Namun pihaknya bakal malukan penyelidikan perkara tersebut.(cr15/e).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *