Gunung Agung Status Awas, 17.551 Jiwa Mengungsi ke Tempat Aman

unung Agung di Karangasem, Bali masih bersetatus Awas (Level 4) sejak 22 September 2017. Bahkan pada sabtu (23/9) aktifitas gempa masih terus terjadi.

Dari data yang disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, terjadi 71 gempa vulkanik dalam, 25 gempa vulkanik dangkal, 8 gempa tektonik lokal hingga hingga 18.00 WITA, 23 September 2017.

Bacaan Lainnya

Kondisi tersebut membuat pengungsi Gunung Agung terus meningkat. Sedikitnya 17.551 jiwa pengungsi tersebar di 9 kabupaten, 22 kecamatan, dan 139 titik.

Pengungsian berjalan cukup teratur dan terbantu konsep sister village yang sudah diterapkan masyarakat Bali. Contohnya di Klungkung ada masyarakat yang menyediakan lahan untuk penampungan ternak sapi. Juga di dekatnya tempat pengungsi untuk warga yang memiliki sapi. Masyarakat menyediakan itu dengan gratis bahkan menyampaikan informasinya ke media sosial disertai nomor handphone.

“Ini luar biasa. Spontanitas dan gotong royong yang muncul karena solidaritas masyarakat. Bahkan dimana-mana menawarkan bantuan, baik tempat tinggal untuk pengungsian, ternak, sembako, dan lainnya. Pengungsi banyak yang menempati titik-titik yang tidak disiapkan di tenda tapi justru dari masyarakat,” kata Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (24/9).

Pihak BNPB mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pengunjung agar tidak berada dan melakukan aktivitas di Zona Perkiraan Bahaya. Yaitu, di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 9 km dari kawah puncak Gunung Agung. Ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timur Laut dan Tenggara-Selatan Barat Daya sejauh 12 km.

Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual dan terbaru.

(ded/JPC)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *