Duda-Janda PNS Bertambah

PALABUHANRATU – 35 Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukabumi tercatat mengakhiri bahtera rumah tangga.

Diduga kuat, berpisahnya para abdi Negara ini lantaran kurangnya komunikasi satu sama lain dan kehadiran pihak ketiga.

Bacaan Lainnya

Supaya angka perceraian tidak bertambah, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Sukabumi pun lebih mengintensifkan pembinaan.

Kepala Bidang Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai BKPSDM Kabupaten Sukabumi, Mohamad Yunus mengatakan, setiap tahunnya perceraian PNS di lingkungan Pemkab Sukabumi sampai masih terjadi. Menurutnya, alasan yang disampaikan oleh yang bersangkutan bervariatif, sehingga membuat dirinya prihatin.

“Masih terjadi perceraian ini, jujur saja kami merasa prihatin dengan keadaan yang menimpa mereka,” ujar Yunus kepada Radar Sukabumi, kemarin (18/9/2017).

Menurut Yunus, pada prinsifnya Pemkab Sukabumi telah melakukan upaya untuk mencegah perceraian di lingkungan pegawainya.

Dimulai melakukan sosialisasi keluarga harmonis, sampai kepada upaya mediasi.

Namun, hal itu nampaknya tidak bisa merubah keputusan mereka sehingga perceraian pun tak dapat dihindari.

“Upaya pencegahan perceraian sudah kami lakukan, namun mereka tetap pada keputusannya. Ya, kami tidak bisa memaksakan,” tandasnya.

Yunus mengaku khawatir, bila angka perceraian PNS terus bertambah. Pasalnya, angka perceraian tahun ini saja sudah mendekati angka 50.

Ia pun berharap, para PNS menjalani bahtera rumah tangganya dengan baik dan penuh harmonis.

“Yang tercatat dikami, peretangah tahun ini pegawai yang bercerai 35 orang. Kami khawatir dan prihatin bila angka ini bertambah,” jelasnya.

Dikatakan Yunus, faktor penyebab perceraian yang tercatat bervariatif. Dimulai faktor ekonomi, KDRT, kurangnya keterbukaan satu sama lain dan bahkan karena hadirnya pihak ketiga.

Sehingga ke depannya, pihaknya akan terus sosialisasi dan menggalakan program sakinah mawaddah warahmah.

“Semoga saja ditahun mendatang, angkanya dapat ditekan,” pungkasnya.

Sementara itu, salah seorang PNS yang enggan namanya dikorankan mengatakan, pasang surut harmonisasi dalam rumah tangga di lingkungan PNS tidak jauh berbeda dengan warga lainnya. Namun, beberapa persoalan seperti intensitas kerja yang tinggi menjadi penyebab komunikasi dengan pasangan kurang baik.

“Tidak jauh beda dengan dinamika rumah tangga warga lainnya, tapi memang ada beberapa persoalan yang memang menjadi penyebab perceraian itu. Ini tentunya privasi kami,” singkatnya.

(cr15/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *