Demiz Pertanyakan Manuver Mulyadi

BANDUNG— Bakal calon gubernur Jawa Barat yang diusung Partai Gerindra, Deddy Mizwar mengaku kecewa dan mempertanyakan manuver dari Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat Mulyadi yang mencabut dukungan terhadap Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu.

“Saya belum tahu (statement Mulyadi, red) karena yang komitmen adalah Ketua Umum Partai Gerindra Pak Prabowo. Sekarang yang mengeluarkan statement itu bukan Ketua Umum Partai Gerindra, jadi tolong cek dan tanya ke yang bersangkutan saja (Mulyadi), maksudnya apa, jangan sampai terjadi miss perception,” tegas Deddy kepada wartawan, Selasa (12/9).

Bacaan Lainnya

Menurutnya statement Mulyadi kurang pantas diungkapkan apalagi kalau hal itu menyangkut statement dari Ahmad Syaikhu yang dinilai pesimis menghadapi pilgub jabar 2018. “Ya naiflah, cek saja ke yang bersangkutan, apa maksudnya, karena yang komitment itu ketua umum bukan dia (Mulyadi),” katanya.

Diungkapkan Deddy, hingga saat ini dirinya memegang teguh komitment ketua umum partai Gerindra Prabowo yang akan mendukungnya pada pilgub jabar dan menjadi dewan penasehat Partai Gerindra Jawa Barat.

“Saya sangat percaya dengan Pak Prabowo, bagaimana sikap beliau sebagai seorang pejuang, sebagai militer dan komitment. Bisa ditanya ke Pak Prabowo, apakah betul itu instruksi dari ketua umum . Saya ga yakin, dan saya percaya karena beliau memiliki integritas yang tinggi,” katanya.

Disinggung menengai komunikasi dengan Prabowo, pria yang kini menjabat wakil Gubernur Jawa Barat ini pun mengungkapkan pihaknya terus melakukan komunikasi termasuk melakukan pertemuan Ketua Umum Gerindra dan PKS.

“Selama belum ada pernyataan dari ketua umum saya kira saya masih berkeyakinan integritas Prabowo, janji seorang jenderal masih kita pegang,” katanya.

Begitu juga saat disinggung untuk berganti pasangan, pria yang akrab disapa Demiz ini pun mengatakan pihaknya masih fleksibel. “Jangankan untuk berganti pasangan, saya pun bisa ga jadi nyalon, atau sudah mendaftar di KPU meninggal besoknya, jadi enjoy aja.

Kekuasaaan ini fatamorgana yang kita bicarakan, ini fatamorgana semua, kita asyik asyik saja, karena udah ada siapa gubernurnya tahun 2018, sebelum kita lahir sudah alloh tentukan. Saat ini kita hanya berupaya menggapainya dengan penuh keberkahan.

Jadi upaya kita kalau baik andaikata tidak ditakdirkan maka upaya tadi dinilai sebagai pahala sebagai amal ibadah. Jangan mau rugi hidup, enjoy saja,” tandasnya. (nif)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *