KPA Kabsi Dikungjungi KPA Bangka

SUKABUMI— Pembentukan warga peduli HIV/AIDS yang melibatkan banyak elemen hingga tingkat desa di Kabupaten Sukabumi, menarik minat Komisi Penanggulangan Aids (KPA) daerah lain untuk mengadopsi program ini. Hal itu, guna menekan penularan virus yang hingga saat ini belum ditemukan obat yang bisa menyembuhkan penyakit tersebut.

Baru-baru ini, perwakilan KPA Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung sengaja mendatangi KPA Kabupaten Sukabumi untuk mengkaji sejumlah program yang bisa diimplementasikan di wilayahnya. Ada tiga point penting kaji banding ini, yaitu kebijakan, penganggaran dan program kerja.

Bacaan Lainnya

Pengelola Program KPA Kabupaten Sukabumi, Dian Hendayana Saputra mengatakan, KPA Kabupaten Sukabumi menerima kedatangan tiga orang perwakilan KPA Bangka Tengah yang ingin berkunjung untuk kaji banding ke Kabupaten Sukabumi. “Kedatangan dari Provinsi Bangka Belitung ini untuk melakukan kaji banding,” kata Dian kepada Radar Sukabumi.

Dijelaskannya, kondisi di Kabupaten Sukabumi seluruh pemangku kebijakan berperan aktif serta bersinergis untuk program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS sehingga menarik minat KPA Bangka Tengah.

Adanya komitmen bersama semua stakeholder, dukungan perencanaan serta penganggaran dari pemerintah, yang merespon upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS.

“Tujuannya untuk menurunkan kasus baru akibat HIV, menurunkan kematian yang disebabkan oleh AIDS, meniadakan stigma dan diskriminasi, serta menurunkan angka populasi kunci.” jelasnya.

Sambung dia, salah satu program yang saat ini tengah digencarkan efektivitasnya adalah sinergitas dengan desa. KPA menginisiasi terbentuknya Warga Peduli AIDS yang punya peran, tugas pokok dan fungsi mengidentifikasi faktor risiko diwilayahnya, mengedukasi dan merujuk ke layanan test HIV terdekat, serta menjaga stigma serta diskriminasi bagi orang dengan HIV-AIDS (ODHA).

“WPA ini terdiri dari unsur tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh remaja, bidan desa, kader desa, pegawai desa, hingga petugas HIV di puskesmas,” tukasnya.

 

(cr16/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *